Mohon tunggu...
Ahmad Ringgit
Ahmad Ringgit Mohon Tunggu... Guru - guru desa/sdn3kendit
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ingin berubah mengikuti perubahan jaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berpikir Kritis

16 November 2022   18:32 Diperbarui: 16 November 2022   18:34 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembacaku yang budiman.

Dunia yang dinamis menuntut para penghuninya berpikir kritis. Saat ini dalam dunia revolusi Industri 4.0 kemampuan berpikir semacam ini amat diperlukan untuk mengatasi segala macam tantangan kehidupan. 

Sebetulnya, saat ini kemampuan berpikir anak-anak kita jauh melampaui kemampuan kita semua. Saya melihari ini adalah efek dari kemajuan ilmu dan teknologi. Saat ini dunia seperti adalah dalam genggaman, dalam bentuk handphone Android. Mau tidak mau suka dan tidak suka kita harus beradaptasi dengan kondisi ini. 

Kondisi ini tidak selamanya membawa efek positif tapi juga tidak sedikit menimbulkan efek negatif. Salah satunya adalah rasa malas yang berlebihan. Saat ini cobalah lihat dan rasakan berapa malasnya generasi muda kita. 

Hanya berapa prosen yang memiliki kebiasaan di luar yang umum itu. Rasa malas ini lebih diakibatkan karena benda kotak kecil dalam genggaman yang disebut android. Kita kehilangan kemampuan bernalar kritis dengan mengagungkan akal kita sendiri. Pendeknya percaya pada kemampuan diri sendiri.

Saat ini kesadaran kehilangan itu membuncah, beberapa pemikir pendidikan membuat wacana profil pelajar pancasila. Profil Pelajar Pancasila merupakan ikhtiar untuk menanamkan nilai nilai luhur pancaaila dalam diri para siswa. Salah satu elemen penting dari profil pelajar Pancasila itu adalah berpikir kritis. 

Elemen ini mengajarkan bahwa kita harus mampu secara objektif memproses informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu, kita sebagai pelajar Indonesia juga harus membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi kemudian menyimpulkannya.Secara rinci dijelaskan sebagai berikut.

Kegiatan pertama adalah kegiatan memperoleh dan memproses informasi atau gagasan. Kegiatan ini diawali dengan memiliki rasa keingintahuan. Biasanya orang yang memiliki keingintahuan yang kuat akan mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut. Jika hal-hal itu sudah dilakukan, maka dipastikan pelajar Indonesia dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat.

Kegiatan kedua adalah Menganalisis dan Mengevaluasi Penalaran

Kegiatan ini dilakukan ketika tengah melakukan kegiatan pengambilan keputusan.Sebagai pelajar Indonesia, kita harus menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam setiap pengambilan keputusan. Tidak hanya itu saja, kita juga harus melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang telah didapatkan.

Kegiatan yang ketiga adalah Merefleksi dan Mengevaluasi Pemikirannya Sendiri

Kegiatan ini diwujudkan dengan melakukan refleksi terhadap berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir akan bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga sampai pada suatu kesimpulan.

Kegiatan Keempat adalah Mengambil Keputusan

Kegiatan terakhir ini adalah mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi yang relevan dari berbagai sumber, disertai dengan fakta dan data yang mendukung.

Urutan pikir semacam tersebut amat penting diajarkan pada siswa siswa kita. Pembelajaran akan menjadi lebih bermakna apabila penerapan urutan berpikir kritis dibiasakan dilakukan sehari hari oleh siswa kita setiap akan menyelesaikan masalah.

Semoga amanah ini bisa dilaksanakan dengan sebaik baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun