Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila, Kesepakatan, dan Keberagaman Indonesia

2 Oktober 2022   09:22 Diperbarui: 2 Oktober 2022   09:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali ke Pancasila , jalandamai.org

Pancasila adalah dasar negara kita. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, berasal dari adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Tak heran jika Pancasila bisa diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. 

Padahal, Indonesia merupakan negara dengan tingkat kemajemukan yang tinggi. Tidak hanya agama yang berbeda, budaya, bahasa dan adat istiadat masing-masing suku yang tersebar dari Aceh hingga Papua juga berbeda-beda. Semangat bhineka tunggal ika telah menyatukan semua keberagaman tersebut ke dalam negara kesatuan republik Indonesia.

Dalam perjalanannya, memang ada pihak-pihak yang tidak mau mengakui Pancasila. Kok bisa? Karena Pancasila dianggap bagian dari produk kafir, produk barat, yang tidak sesuai dengan mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam. 

Pandahangan semacam ini jelas tidak tepat. Karena meski mayoritas masyarakat Indonesia muslim, sistem pemerintahan Indonesia bukanlah berdasarkan hukum Islam. Namun demikian nilai-nilai dalam Islam juga turut diadopsi dalam Pancasila.

Sila ketuhanan yang maha esa, didasarkan pada nilai-nilai keagamaan. Indonesia adalah negara yang mengakui nilai-nilai agama. Tidak hanya agama Islam, tapi juga Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu. Karena itulah kalimat yang dipilih adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bisa diterima oleh semua agama yang ada.

Dari sini saja bisa kita analisa, bahwa Pancasila merupakan bagian dari kesepakatan dari banyaknya keberagaman di Indonesia. Jika kita liha sila berikutnya, adalah kemanusiaan yang adil dan beradab, juga bagian dari kesepakatan untuk saling menghargai dan menghormati antar sesama. Hal ini diperlukan karena keberagaman di Indonesia sangat tinggi. 

Dengan perbedaan latar belakang tersebut menuntut antar sesama saling memanusiakan. Tidak boleh atas mayoritas menindas yang minoritas. Tidak boleh karena paling kaya, bisa semena-mena terhadap yang miskin.

Pancasila mengajarkan untuk mengedepankan persatuan. Meski kita punya kepentingan yang bermacam-macam, namun kita tetap tidak boleh saling bercerai berai. Karena sejarah mengajarkan bahwa bersatu dalam satu kekuatan, memberikan banyak manfaat. 

Tanpa persatuan, Indonesia tidak bisa merdeka dan lepas dari penjajahan. Dan nilai-nilai persatuan itu sendiri pada dasarnya sudah ada dalam setiap tradisi dan budaya masyarakat Indonesia, yang kemudian diadopi ke dalam sila ketiga persatuan Indonesia.

Pancasila juga mengajarkan untuk mencari solusi bersama, melalui musyawarah untuk mufakat. Nilai ini bisa kita dapatkan dalam sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permuswaratan perwakilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun