Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merawat Keberagaman dalam Berdakwah

20 September 2020   07:20 Diperbarui: 20 September 2020   07:25 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhinneka Tunggal Ika - jalandamai.org

Keberagaman di Indonesia sebenarnya merupakan keindahan. Karena kita tidak bisa menemukan keberagaman di Indonesia ini ada di negara lain. Indonesia punya ribuan suku, bahasa dan budaya yang tersebar. Di Indonesia juga mempercayai banyak agama meski di negeri ini penduduknya mayoritas memeluk Islam. Sejak berdiri sebagai negara, keberagaman ini masih bisa terjaga. Toleransi antar umat Bergama masih terjaga hingga saat ini.

Namun, negara dengan tingkat keberagaman yang tinggi, tentu dalam perjalanannya akan merasakan banyak tantangan. Meski persoalan keberagaman ini merupakan anugerah dari Allah SWT, dalam perjalanannya ada saja pihak-pihak yang mempersoalkan. 

Dianggap tidak relevan dengan mayoritas muslim, tidak relevan dan ini, dengan itu, dan lain sebagainya. Padahal, Islam sendiri tidak pernah mempersoalkan keberagaman. Begitu juga dengan agama-agama yang lain. Tidak ada satupun yang menganjurkan untuk saling hujat, saling benci, ataupun saling melakukan tindakan intoleran.

Merawat keberagaman di Indonesia perlu dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Jangan sampai keberagaman ini rusak, oleh perilaku dan ucapan kita sendiri. Ibarat sebuah rumah, mari kita jaga rumah yang kita huni ini dari segala debu dan kotoran. Jika rumah kita bersih, maka penghuninya pun akan betah di dalam rumah. Begitu juga dengan keberagaman yang ada di Indonesia ini. Akan membuat semua orang bisa tenang jika bisa hidup berdampingan.

Lalu, bagaimana cara merawat keberagaman ini? Tentu saja bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui dakwah, ceramah, atau presentasi. Di masa pandemi ini, untuk melakukan hal tersebut sangat mudah. 

Tidak perlu mengumpulkan banyak orang dalam sebuah ruangan atau tempat terbuka, tapi bisa dilakukan secara virtual. Dengan bermodalkan smarphone dan koneksi internet, kita bisa melakukan dakwah, ceramah atau presentasi dalam waktu yang singkat, dan bisa diakses oleh siapapun yang ada di belahan bumi ini.

Banyak masyarakat yang mendapatkan hal baru secara virtual. Bahkan, para pelaku terorisme pun banyak yang mengenal paham radikalisme di internet. Baik itu melalui dakwah, postingan video ataupun tulisan. Namun, tidak sedikit pula yang mendapatkan inspirasi positif, juga secara virtual. Dakwah virtual bisa memberikan dampak positif ataupun negative, tergantung kita mau mengarahkannya kemana. Begitu juga dengan masyarakat, harus punya literasi yang kuat. Sehingga bisa membedakan mana dakwah yang mencerahkan mana yang menceraiberaikan.

Tidak sedikit diantara masyarakat kita yang masih aktif menebar kebencian di dunia maya. Ujaran kebencian masih sering kita temukan dalam setiap status, atau unggahan seseorang. Masyarakat yang literasinya masih rendah, tidak sedikit yang terprovokasi sampai akhirnya melahirkan perilaku intoleran. 

Karena itulah, mari kita terus menebar bibit perdamaian melalui ceramah, dakwah, presentasi atau setiap unggahan kita di sosial media. Mari rawat keberagaman negeri ini melalui dakwah yang santun, ceramah yang menyejukkan dan presentasi yang bisa membangkitkan semangat untuk berinovasi. Salam literasi dan toleransi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun