Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setop Provokasi, Berikan Teladan di Tengah Pandemi Covid-19

17 April 2020   17:32 Diperbarui: 17 April 2020   17:32 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Corona - m.economictimes.com

Di awal Maret 2020, jumlah orang yang positif corona di Indonesia hanya 2 orang. Dalam kurun waktu 1,5 bulan sudah bertambah hingga lebih dari 5 ribu orang yang positif corona. Ironisnya, dalam kondisi pandemic ini ada saja pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, yang justru menebar kekhawatiran melalui informasi bohong alias hoaks dan provokasi di media sosial. Perilaku ini tentu akan membuat kondisi ditengah pandemic corona ini kian mengkhawatirkan. Masyarakat yang tingkat literasinya rendah, akan semakin bingung dan memicu kepanikan.

Sementara, dari sisi medis, kepanikan akan bisa mempengaruhi tingkat imunitas seseorang. Bayangkan, apa yang terjadi jika kepanikan massal melanda seluruh masyarkat Indonesia akibat provokasi dan hoaks? Tentu akan semakin banyak masyarakat yang terpapar covid-19. Untuk bisa meredam itu semua, tentu harus ada kesadaran dari kita semua. Menebar provokasi dan hoaks jelas tidak ada manfaatnya.

Masyarakat diharapkan juga bisa memilah informasi mana yang benar dan mana yang tidak. Ikutilah informasi terkait covid-19 ini dari situs-situs resmi dari pemerintah. Akseslah informasi dari media mainstream yang terpercaya. Sebaliknya, cek riceklah setiap informasi yang kalian baca melalui media sosial. Karena saat ini banyak sekali informasi yang tidak benar beredar. Terkait informasi tentang covid-19 ini, banyak sekali link-link atau portal yang memberikan informasi secara benar. Setop share informasi yang tidak jelas sumbernya.

Di masa pendemi ini, kita dituntut untuk tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri. Belakangan, banyak masyarakat yang menolak jenazah positif covid-19, banyak masyarakat yang mendiskriminasi petugas medis, banyak masyarakat yang mendiskreditkan masyarakat yang anggota keluarganya positif corona. Mari kita kembalikan dalam hati kita masing-masing. Manusiawikah perilaku semacam itu hanya karena terprovokasi oleh seseorang atau pemberiataan di media sosial? Bayangkan jika yang terjadi belakangan ini, melanda kalian atau keluarga kalian.

Bukan saatnya merasa paling benar. Juga bukan saatnya merasa paling sehat. Bisa jadi kita merasa sehat, namun  bisa jadi ada virus yang menempel dalam badan kita. Karena imun kita bagus, virus itu akhirnya menempel di tubuh orang-orang di sekitar kita yang imunnya kurang bagus. Intinya, virus bisa saja menempel di tubuh siapapun. Karena itulah, jangan diskriminasi jenazah positif covid, jangan diskriminasi perawat dan tenaga medis. Semuanya sudah ada prosedurnya. Meski kita bergaul dengan orang yang negative covid, tapi pola hidup kita tidak sehat, tidak melakukan 'social distancing', tidak menjaga imun, peluang untuk terpapar virus sangat terbuka lebar.

Berikanlah teladan yang baik ditengah pandemic ini. Tak perlu saling mendiskriminasikan, saling mencaci, menebar provokasi dan hoaks di tengah pandemic ini. Ingat, berhasil tidaknya kita melawan covid ini tergantung dari kita sendiri. Banyak contoh yang bisa kita jadikan pembelajaran. Negara seperti Amerika Serikat atau negara-negara Eropa, jumlah kematiannya mencapai ribuan per hari. Tentu saja kita tidak mau hal tersebut terjadi di Indonesia. Karena itulah setop provokasi dan menebar kebencian, mari menebar inspirasi, pesan positif dan pesan saling menguatkan di masa pandemic covid-19 ini. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun