Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama Ajarkan Bersatu dalam Keragaman

25 Oktober 2019   07:38 Diperbarui: 25 Oktober 2019   07:42 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Damai - jalandamai.org

Kalimat bersatu dalam keragaman, rasanya masih terus relevan untuk kita diskusikan. Padahal, kalimat tersebut pada dasarnya mencerminkan kita sendiri sebagai masyarakat Indonesia. Ya, karena Indonesia adalah negara dengan keragaman yang sangat tinggi. Dari Aceh hingga Papua berisi keragaman. Dan keragaman itu senantiasa dijaga oleh seluruh masyarakat. Karena keragaman itulah Indonesia bisa menajdi besar.

Dalam perkembangannya, mayoritas masyarakat Indonesia memilih menjadi muslim. Ini merupakan fakta yang tak bisa dibantah. Indonesia adalah negara beragama, karena selain Islam, ada juga Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Bahkan ada juga yang masih menganut aliran kepercayaan. ySemuanya itu adalah Indonesia. Tidak boleh ada yang mengklaim ini itu. Tidak boleh ada yang mayoritas atau minoritas. Semuanya semestinya memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Itulah Indonesia.

Semangat menjaga persatuan dan kesatuan ini pada dasarnya juga dijelaskan dalam Al Quran, "dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. (QS Ali Imran:103).

Ayat ini menegaskan bahwa Islam, agama yang paling banyak diyakini oleh masyarakat Indonesia, pada dasarnya juga menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Perintah untuk menjaga persatuan dan jangan tercerai berai, pada dasarnya merupakan perintah dari Allah SWT. 

Namun jika kita lihat saat ini, banyak orang yang mengatasnamakan agama tertentu, justru aktif menebar kebencian dan provokasi kepada semua orang. Media sosial seringkali disalahgunakan, untuk menyebar kebencian kepada orang lain.

Agama seringkali disalahgunakan oleh oknum tertentu, untuk mendapatkan simpati masyarakat. Nilai-nilai keagamaan seringkali disalahartikan untuk mewujudkan kepentingannya. 

Istilah jihad misalnya. Seringkali dimaknai dan disebarluaskan oleh kelompok radikal, sebagai aktifitas berjuang di jalan Allah dengan cara-cara kekerasan. Maka yang terjadi adalah segala persekusi dan aktifitas kekerasan, seringkali didahului dengan kalimat takbir. 

Bagi orang yang baru belajar agama, bisa memaknai aktifitas yang tidak baik itu dibenarkan secara agama, dengan berbagai pemahamannya yang salah itu.

Menjadi tugas kita untuk meluruskan segala yang salah. Agama tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik. Karena agama pada dasarnya tidak pernah mengajarkan ketidakbaikan. 

Agama justru menganjurkan kepada semua pemeluknya, untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan. Karena itulah, menjadi tugas kita semua untuk saling mengingatkan agar agama tidak terus disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun