Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pancasila, Warisan Leluhur yang Menyatukan

21 September 2019   11:21 Diperbarui: 21 September 2019   11:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pancasila Pemersatu - jalandamai.org

Pancasila sebenarnya bukanlah hal yang baru dan aneh bagi Indonesia. Karena nilai-nilai yang terdapat dalam kelima sila tersebut, berasal dari kearifan lokal yang ada di Indonesia. Namun pada prakteknya seringkali perilaku kita sebagai masyarakat Indonesia, justru tidak menunjukkan nilai-nilai Pancasila. 

Ujaran yang muncul di dunia maya dan dunia nyata, justru mengandung kebencian. Perilaku yang muncul justru memukul dan persekusi. Memang hal ini hanya ditunjukkan sebagian orang. Namun jika kita hanya diam, sebagian orang ini akan bertambah besar, jika masyarakat banyak yang menjadi korban hoaks dan provokasi, karena minimnya literasi.

Pancasila bukanlah kumpulan sila yang menyesatkan. Pancasila justru kumpulan nilai yang mempersatukan. Kadang tidak habis pikir, kenapa masih ada sebagian orang yang melihat Pancasila sebagai bagian dari produk barat, yang harus dikafirkan. Pancasila bukanlah hal yang harus diyakini, tapi hal yang harus diimplementasikan. 

Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan, bukanlah nilai yang asing bagi Indonesia dan agama-agama yang ada di negeri ini. Dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu menganut nilai-nilai dalam Pancasila. Suku-suku yang tersebar dari Aceh hingga Papua, juga mengadopsi nilai-nilai dalam Pancasila.

Sistem demokrasi di Indonesia pun menganut demokrasi Pancasila. Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Tak heran jika Pancasila menjadi dasar hidup dan falsafah negeri ini. Pancasila merupakan kesepakatan untuk menyatukan negeri yang penuh dengan berbagai macam keragaman ini. 

Pancasila yang masuk dalam sistem demokrasi, dalam perilaku dan ucapan harus tetap dijaga dan dilestarikan. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, nyata sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Jika diantara kita masih belum mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, mari kita segera lakukan dalam keseharian kita. Mulailah dari hal yang sederhana. Jika kita masyarakat biasa, bicaralah dan berperilaku yang tidak menyakitkan, jika kita pekerja, berinteraksilah dengan ramah, jika kita anggota dewan, berikanlah contoh yang baik agar anggota dewan tidak selalu dicap dengan hal-hal yang tidak baik. 

Jika kalian bagian dari petinggi, baik itu di sebuah perusahaan atau pemerintahan, ingatlah akan mandat yang telah diberikan agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik.

Dalam demokrasi Pancasila, mengadopsi nilai-nilai kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat. Namun kebebasan disini harus disertai tanggung jawab. Artinya, tidak boleh mengganggu atau memicu terjadinya kegaduhan. Jika kita lihat saat ini, mungkin justru sebaliknya. Sebagian orang justru mengeluarkan pernyataan yang seringkali membuat kegaduhan, bahkan memicu terjadinya konflik. 

Mari introspeksi, dan sudahi segala bentuk kegaduhan dan kebencian tersebut. Pancasila merupakan warisan leluhur yang harus dijaga dan diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Karena negeri butuh kerja nyata dari generasi penerusnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun