Sila Pancasila bukanlah sila yang diimpor dari budaya barat. Sila-sila dalam Pancasila juga bukanlah tidak sesuai dengan syariat Islam, seperti yang dituduhkan oleh kelompok radikal. Pancasila bukanlah thogut, yang harus diharamkan atau dikafirkan. Karena sila-sila dalam Pancasila sudah sangat Islami, dan sesuai dengan agama-agama yang ada di Indonesia. Jika masih ada pihak-pihak yang mempertanyakan soal Pancasila, mereka harus belajar lagi tentang sejarah Indonesia.
Mari kita lihat Indonesia beberapa tahun kebelakang. Ujaran kebencian meraja lela. Seseorang bisa dengan mudah memutuskan hubungan pertemanan, hubungan saudara, ataupun tali silaturahmi hanya karena perbedaan pandangan. Padahal, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak ada yang mengajarkan permusuhan ataupun saling membenci. Melalui Pancasila, keragaman yang ada di Indonesia selama ini tetap terjaga. Karena Pancasila pula, pluralitas negeri ini tetap terjaga.
Apa yang terjadi di Indonesia memang kompleks. Keragaman yang ada di Indonesia mungkin tidak terjadi di negara lain. Hanya dengan komitmen menjalankan Pancasila, keragaman itu tetap terjaga. Dengan dengan tetap menjaga toleransi, maka kerukunan antar umat beragama itu akan tetap terjaga. Menerapkan nilai-nilai Pancasila, maka akan membuat kondisi sosial masyarakat tetap terjaga. Tanpa harus ada yang menindas atau ditindas.
Nilai-nilai Pancasila telah membongkar semua sekat yang ada. Masyarakat dengan latar belakangnya yang berbeda, bisa hidup berdampingan tanpa harus saling mempersoalkan latar belakangnya. Karena memang begitulah tradisi di Indonesia. Toleransi merupakan harga mati bagi seluruh warga negara Indonesia. Toleransi ini penting karena keragaman yang ada di Indonesia terjadi di bumi yang sama, yang bernama negara Indonesia. Karena itulah, Pancasila diputuskan sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia dan dasar negara.
Jika semua pihak menerapkan nilai-nilai Pancasila, semestinya tidak ada ucapan rasis yang menimpa mahasiswa Papua. Jika saling menghargai dan mengedepankan Pancasila, semestinya tidak ada kasus pembakaran tempat ibadah di Tanjung Balai, Sumatera Utara beberapa tahun lalu. Jika menerapkan Pancasila, semestinya tidak ada lagi ujaran kebencian di media sosial ataupun dunia maya. Karena merapkan nilai-nilai Pancasila, sejatinya sama halnya merawat Indonesia.
