Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibadah Haji dan Upaya Menjunjung Nilai Toleransi

3 Agustus 2019   09:26 Diperbarui: 3 Agustus 2019   09:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibadah Haji - islami.co

Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Wajar jika kuota untuk berangkat haji dari negara ini, paling besar jika dibandingkan dengan negara-negara lain. 

Namun yang ikut ibadah haji, tidak hanya dari masyarakat Indonesia, tapi juga dari negara lain yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Antar Jemaah tentu mempunyai karakter yang berbeda. 

Latar belakangnya pun juga tidak ada yang sama. Namun, ketika mereka menunaikan ibaday haji, tujuannya cuma satu, yaitu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Keragaman yang bisa kita lihat dalam  ibadah haji, bisa jadi pembelajaran buat kita semua. Calon Jemaah yang dari Indonesia saja, itu sudah beragam. Mulai dari Aceh hingga Papua. Keragaman Jemaah asal Indonesia, akan semakin lengkap jika bertemu dengan Jemaah dari negara lain. Keragaman para Jemaah haji semakin berwarna. 

Namun demikian, keragaman itu bukanlah sebuah persoalan. Meski mereka mempunyai latar belakang yang berbeda, ketika menjadi Jemaah mereka mengenakan pakaian yang sama. Mau kaya atau miskin, menggunakan pakaian berwarna putih.

Apa yang ditunjukkan para Jemaah haji ini patut kita contoh dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian serba putih dengan hanya disampirkan ke tubuh itu, menunjukkan sebuah kesederhanaan. 

Meski cuaca panas terik, pakaian yang dikenakan pun sama. Tidak ada yang mengenakan pakaian yang mewah, yang bisa melindungi dari panas. Sesama Jemaah saling menghargai dan menghormati. Diantara kemajemukan yang ada, tetap ada rasa saling menghargai antar sesama.

Jika ada yang mempunyai kekuatan fisik pun, tidak boleh sombong. Ketika berkunjung ke rumah Allah, seringkali yang sehat harus membantu yang kurang sehat. Seringkali kita lihat di televisi, salah satu Jemaah menggendong Jemaah dari negara lain yang tidak dikenal, karena tidak kuat berjalan atau kelelehan. Saling menolong dan menghargai wajib dilakukan oleh seluruh Jemaah ketika datang ke Kota Suci.

Semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Tidak ada yang mendapatkan perlakukan berbeda. Ibadah haji telah mengajarkan esensi dari toleransi. Bagi kita masyarakat Indonesia, toleransi sebenarnya bukanlah hal yang baru. 

Budaya di Indonesi juga mengajarkan tentang toleransi. Dalam Islam sendiri pun, juga mengajarkan hal yang sama. Namun dalam kehidupan nyata, seringkali masih ada diantara kita yang tidak mengedepankan toleransi itu sendiri. Masih ada diantara kita yang memelihara kebencian. 

Akibatnya sesama manusia saling berprasangka, saling tidak percaya, saling mencari kejelekan. Jika semuanya itu dibiarkan, bisa berpotensi memunculkan konflik di tengah masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun