Mohon tunggu...
Ahmad Raziqi
Ahmad Raziqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bersetubuh Dengan-Mu

1 Oktober 2018   10:02 Diperbarui: 1 Oktober 2018   10:23 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ahmad Raziqi

Dimensi selanjutnya tentang cinta yang abadi. Cinta yang menghendaki keyakinan, kekuatan, fikiran dan juga kekuatan yang serba dahsyat, istilahnya adalah mu'zizat luar biasa atas nama kekuasaan Tuhan pencipta alam semesta. Jika sudah terlanjur membentangkan layar di bahtera cinta, maka jangan pernah khawatir akan segala keajaiban yang mampu memberikan pemahaman secara historis, emperis, tesis dan berbagai hal Ikhwal pengujian tentang teori tuhan yang termaktub dalam syariat samawi yang di turunkan dari Jibril dan sampailah kepada nabi hingga tetap eksis sampai saat sekarang ini.

Kembali ke filsafat dimana sebelum Masehi kemaren phytagoras menghiasi istilah bahwa filsafat adalah cinta akan kebenaran. Secara tidak langsung filsafat merupakan sebuah ilmu yang istimewa, kenapa demikian? Itu karena filsafat adalah ibunda dan muara dari berbagai ilmu pengetahuan. Memang begitu sangat supernya kekuatan Tuhan menciptakan filosof yang akhirnya membuat peristilahan bahwa dalam ijtihadnya filosof menemukan istilah filsafat itu. Intinya filsafat adalah cinta yang kompleks menyadarkan manusia untuk mengali kebenaran yang diawali keragu-raguan. Ingat kepada Ibrahim yang mencari hakikat tuhan yang akhirnya melawan arus dari tardisi nenek moyang yang menyembah berhala. Hingga berhala-berhala dihancurkan, hingga akhirnya Ibrahim sampai pada hakikat sang khaliq.

Itu filsafat. Sekarang mari kita membuka lampiran kedua, lampiran tentang ilmu pengetahuan. Atau istilahnya adalah knowledge. Ilmu pengetahuan merupakan hasil atau prodak manusia yang dihasilkan dari proses mencari kebenaran, entah itu tentang (tuhan, alam, manusia dan lainnya) yang itu dicari dan dibenturkan dari prodak-prodak hukum, teori sebelumnya dan observasi manusia dalam mencari entah apa itu kebenaran. Begitulah ilmu pengetahuan, yang secara universal merupakan prodak istimewa hasil dari ikhtiar manusia dalam memecahkan segala realitas menggunakan idealismenya.

Lembar ketiga mari kita mencari dan tanamkan rasa takjub kita terhadap hal-hal ghaib. Yang tidak nampak secara wujud di indera penglihatan, tetapi yakinkan bahwa itu benar adanya. Kebenaran yang membutuhkan hati dan keimanan dalam mencapai dimensinya. Dari bahasa sansekerta, disebutkan bahwa ada istilah AGAMA. Dari bahasa sansekerta, agama di pecah cari dua kata yaitu " A" yang berarti tidak dan "GAMA" yang berarti kacau. Jika di komparasikan keduanya agama adalah "tidak kacau". Dalam kamus besar bahasa Indonesia, agama merupakan ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan atau kepercayaan dan peribadatan tuhan kepada Tuhan yang kuasa, serta kaidah hubungan manusia dengan manusia serta lingkungannya. Begitulah agama yang membutuhkan kerja yang terkadang harus tidak logis tapi benar adanya. Agama secara universal adalah ajaran yang memerlukan kerja hati, yaitu rasa iman.

Apa sebenarnya perbedaan antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama itu. Perbedaannya adalah filsafat cenderung istilahkan adalah induk dari ilmu pengetahuan dan merupakan ilmu yang istimewa karena kerjanya adalah membentuk struktur dari ilmu pengetahuan. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah prodak dari hasil berfikir manusia yang tergantung caranya yang bermacam-macam, baik dengan empiris, realitas, observasi, objektif dan harus tersusun secara sistematis. Sedangkan agama merupakan ajaran tentang tuhan, manusia, alam dan kaidah-kaidah dalam menjalankan kodratnya. Yang lebih sederhana lagi filsafat kerja pola pikir, ilmu pengetahuan kerja pikiran (aqli) dan agama kerjanya adalah keimanan serta wahyu dari tuhan (Naqli).

Ada perbedaan, terdapat pula kesamaan antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama. Apa sebenarnya persamaannya? Wilayahnya filsafat, ilmu pengetahuan dan agama merupakan ikhtiar dalam rangka mencari hakikat kebenaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun