Mohon tunggu...
Ahmad Raziqi
Ahmad Raziqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humor

Telur dalam Telur

29 September 2018   11:35 Diperbarui: 30 September 2018   09:24 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

(29 September 2018 kolog jembatan)

Panas terik siang itu, membikin pecah telor segalanya termasuk telor-telor dalam ekor-ekor musang. Waduh mohon maaf keadaan sudah lupa kalau telor hanya keluar kepada hewan yang tidak punya watak mamalia atau memiliki kelenjar susu. Yang bisa bertelor adalah dia yang punya kebiasaan bertelor atau dia sudah punya telor, nah pertanyaannya bagaimana telor itu diciptakan kok bisa bulat?. Sama saja dengan bertanya kenapa ada negara di dalam negara?, Itu jawabannya sangat simpel yaitu karena disebabkan, jharene iku kausalitas, kata ingris timur itu sebheb-musabheb. Begitulah fenomena tajuk awal perbincangan ahli filsafat atas nama mad Najib dan ahli sosial Sudarmo.

Sudarmo: mad Najib kamu gak mandi kok bau!?! ( "sembari memegang kumis tebalnya")

Mad Najib: saya menjalankan hidup atas perinsip saya, gak terlalu memikirkan penilaian orang lain (memasang wajah ngeselin)

Sudarmo: Jaseek, morbis, mogud reh, kau ini baunya menganggu orang lain mad (sembari menutup hidung)

Mad Najib: hidung, hidungmu bukan hidungku (wajah datar)

Sudarmo: kau ini Kardiman mad!! (Emosi mulai memuncak)

Mad Najib: kau mau tau kenapa aku tidak mandi berhari-hari mo, Darmo!! (Matanya melihat kosong ke awan, sembari mencium keteknya)

Sudarmo: Ndak, opo jharemu. Can b'na lah!!

Mad Najib: kau rasakan ini harumnya ketiakku maka kau akan paham,, ha ha ha! (Sambil melumuri hidung Sudarmo dengan tangan yang sudah dari ketek)

Sudarmo: aduh bau telur busuk...uweeek...uweekk...

Mad Najib: sudah paham Mo?

Sudarmo: paham apanya cuk!, Yang ada aku mau mati bau keteakmu membiusku mengingatkan aku akan bau telor busuk.

Mad Najib: nah itu yang ku harapkan

Sudarmo: apa? Kau ingin membunuhku??

Mad Najib: bukan begitu mo,

Sudarmo: lantas bagaimana??

Mad Najib: telor busuk, ya telor.

Sudarmo: kenapa dengan telor mad, ?? goblok kau!!

Mad Najib: (sembari mengusapkan cairan ketek ditangannya kepada Sudarmo) kita harus memikirkan filosofi telor mo, kenapa harus ada telor di dalam telor??

Sudarmo: kau ini gila mad, yang namanya telor, ya telor kenapa harus ada telor dalam telor. Jawabannya karena kau gak mandi satu Minggu!!!! Asyuuuuu....

Mad Najib: kau ini ahli sosial mo, kau banyak temannya, dan kau bisa menguasai kelompok bahkan negara!!, (Mulai serius)

Sudarmo:( terdiam cukup lama)

Mad Najib: kenapa diam saja, sahabatku kau kan sangat banyak teman dan banyak kelompok.!!?

Sudarmo: aku paham apa maksudmu!

Mad Najib: yang mana??

Sudarmo: telor dalam telor goblok!!! Itu sama halnya negara dalam negara, sama dengan hal yang aku rasakan sekarang di negaraku

Mad Najib: nah, nyantol juga pikiranmu. Itu berkat keteku akhirnya kau cerdas. Mau lagi??? (sambil menyodorkan tangannya)

Sudarmo: cukup cuk, jaannncuk... Aku merasakan bahwa menjaga telor dalam telor atau negara dalam negara itu sangat sulit dan terkadang menimbulkan fanatisme yang berlebihan.

Mad Najib: Masyukk Pak Eko........

Sudarmo: dan Masyukk pak Eko ...... Dari fanatisme akan melahirkan perpecahan seperti pecahnya telor yang melahirkan cikal bakal telor-telor selanjutnya.

Mad Najib: waduh, itu yang saya pikirkan kenapa saya gak mandi sampai satu Minggu!!

Sudarmo: saya baru tau kalau orang sepertimu baunya mengandung berkah dan mengandung penyadaran bawa......

Mad Najib: perbedaan adalah Rahmat...maka dari itu kita harus menghargai sesama dengan musyawarah (melanjutkan perkataan Sudarmo)

Sudarmo: MANTUL (mantap Betul)

Mad Najib: Masyukk Pak Eko.........

Akhirnya keduanya sepakat bahwa masing-masing telor, negara dan kelompok memiliki itikad baik, yaitu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Akan tetapi perbedaan jalan menuju kebaikan itu tergantung telur, negara dan kelompoknya masing-masing.

Refleksi ideal state (Plato) ngopi Mampir Rsto

Amanat pusing malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun