Mohon tunggu...
Ahmad Raziqi
Ahmad Raziqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial

Filsafat Status

4 Juni 2018   05:38 Diperbarui: 4 Juni 2018   08:53 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

"FilTus_Filsafat Status"

Sekarang telah tiba masanya Filsafat Status. Dengan status yang mengalami kristalisasi akan membentuk sejarah terhadap peradaban masa abstrak.

Saat ini, meracik sebuah kaum cerdik atau kaum bobrok, sudah melupakan kertas-kertas sebagai media bercerita tentang kehidupan masa kini ke pada regenerasi masa yang akan datang.

kalau dahulu para filosof, ulama' dan ilmuan mewariskan idenya melalui tinta dan kertas. Maka saat ini, para filosof, ulama' dan ilmuan sudah bertransfotmasi ke YouTube, Facebook, Watshap, Instagram dan intinya Status.

sudah kompleks, morfologis sempurna dunia Filsafat yang awalnya hanya memikirkan Kosmologis, lambat laun teosentris, kajian berbagai disiplin ilmu, industri dan teknologi mutakhir hingga melahirkan filsafat status yang menurut hemat penulis, keberhasilan sebuah acara dan berbagai macam ide ditentukan oleh bagaimana seseorang menampilkan status.

Filsafat status telah mengubah dari *iqra' hayatuhu* menjadi *iqra' Melia*, mengubah *allama bil qolam* menjadi *allama bil chekc status ku di wa, FB, dll*. Tidak aneh bila mana banyak ditemukan pemikir yang memiliki hobi status, karena eranya sudah memasuki era filsafat status.

filusuf kali ini dikenal dengan filusuf milenial, yang kental dengan intelektual dangkal dan hanya berjuang bagaimana kemapanan status. Sering kali mereka berfikir tentang cinta dan berstatus *aku jatuh cinta* mereka tidak lagi mau bernalar menggunakan metode berfikir skiptis, radikal, universal ala Humerus, Phitagoras, Socrates, Plato, Aristoteles, Heraklitus, Anaximandres dan lainnya yang memang mencari ontologis dari hal ada.

filusuf kali ini sudah tidak mau pikir ribet tentang teks dan pengkoteksannya. Seringkali kesalah pahaman muncul hingga diperdebatkan, yang diperdebatkan tidak lain adalah status.

status memang penting saat ini, akan tetapi, status bukan sebuah barometer pengukur angin kesuksesan atau spidometer pengukur kecepatan meramu ide. Percuma status kalau tidak paham makna dari status tersebut.

#refleksiEraFilsafatStatus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun