Oleh : Muhammad Rayan
Dakwah (دعوة : "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.
Dakwah menjadi tantangan tersendiri bagi ummat Islam terkhusus untuk menyampaikan kebenaran dan kebaikan. Termasuk bagi aktivis yang sedang melakukan perjuangan dakwahnya di tengah kehidupan kaum Milenial.
Saat ini dakwah tidak hanya di lakukan secara tatap muka, namun juga dilakukan secara online atau di media sosial. Namun pertanyaannya lebih efektif manakah dakwah secara tatap muka atau secara online di media sosial ?
Tatap muka menjadi salah satu hal yang dilakukan dalam berdakwah, seperti di acara-acara keagamaan (Isra Miraj, Maulid Nabi Muhammad SAW) begitu juga dengan kajian-kajian islam lainnya.
Seiring perkembangan zaman dan era modernisasi, teknologi menjadi sebuah jembatan untuk menghubungkan jarak jauh menjadi dekat dan sebaliknya, menjadikan pekerjaan lebih mudah dan efisien. Dan seketika peradaban mulai hadir ditengah-tengah masyarakat termasuk pendakwah.
Tidak hanya berkutat pada metode tatap muka saja, namun dakwah juga bisa dilakukan di media sosial. Kelebihan dakwah melalui tatap muka ialah mampu melihat langsung bagaimana tanggapan dari Jamaah yang hadir dan bisa langsung menjalin silaturahim dengan jamaah lain. Selain itu kelebihan dakwah melalui tatap muka, pendakwah mampu memahami target lingkungan untuk memilih tema kajian apa yang dibawa, contohnya ketika berdakwah di lingkungan remaja, maka bahan yang akan disampaikan terkait dengan life style nya para remaja, dan lain sebagainya.
Kekurangan dakwah secara tatap muka ialah terletak pada penyampaiannya yang terbatas hanya untuk jamaah yang datang saja. Kekurangan dari sudut pendakwah yang pemula, jika respons jamaah kurang tertarik dengan apa yang dibahas maka dapat menjatuhkan semangat pendakwah pemula.
Menurut minat masyarakat, dakwah tatap muka dapat diukur dari seberapa niatnya mereka hadir dan tema apa yang akan diangkat sehingga menggugah para jamaah yang datang kedalam suatu kajian tersebut.
Sedangkan kelebihan berdakwah melalui media sosial ialah ketika kata-kata indah telah disebarkan maka jangkauannya juga lebih luas hanya dalam waktu beberapa menit. Setiap repost-an atau setiap retweet akan memperluas area dakwah didalam media sosial. Jika ada isu-isu terbaru maka penyebarannya lebih cepat.
Kekurangan berdakwah melalui media sosial ialah tidak adanya kedekatan penceramah dengan pendengar, dalam dakwah online pendakwah belum tentu tau dakwahnya diterima atau tidak oleh para pendengar.
Untuk pendakwah pemula yang belum terbiasa berbicara di depan umum, maka berdakwah di media sosial menjadi alternatif paling efektif. Jika dilihat dari minat masyarakat, dakwah di media sosial menimbulkan kemudahan untuk menggali informasi seputar islam, tanpa harus menunggu tema yang diberikan oleh pendakwah seperti tatap muka.
Bagi pendakwah yang ingin menyampaikan materi lebih rinci dan mendalam, dakwah secara tatap muka menjadi alternatifnya. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan masing-masing dari kedua metode dakwah tersebut, keduanya tetap memiliki porsinya masing-masing. Karenanya dari kedua metode tersebut bisa saja di kolaborasikan agar dapat meningkatkan efektifitas dakwah misalnya kajian disuatu tempat (tatap muka) bisa sekaligus juga di unggah di media sosial.
Wallahu alam bi showab.
Penulis Muhammad Rayan Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah semester 6 UINSU.