Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Sesuai Intruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 yang dimulai tanggal 3 Juli 2021 sampai dengan 20 Juli 2021 dan diperpanjang sampai dengan 25 Juli 2021 bertujuan sangat baik yaitu mengurangi penyebaran Covid-19. Kebijakan ini memang harus dilakukan mengingat data statistik penderita maupun kasus meninggal semakin meningkat hari demi hari. Kebijakan PPKM yang bertujuan menurunkan pnyebaran Covid-18 memiliki prioritas Kesehatan, namun disisi lain kebijakan PPKM juga memiliki dampak, khusus para pedagang kecil dan mikro.
Hasil penelusuran penulis terhadap para pedagang yang tergolong Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di pasar tradisional Jambu Dua Kota Bogor dilakukan pembatasan jam operasional mulai pukul 11.00 sampai dengan pukul 20.00, adanya PPKM dirasakan memberikan dampak kepada menurunnya omset setiap harinya, menurut salah satu pedagang sayuran menyatakan ”para pembeli yang datang sedikit paling juga yang datang membeli tidak sampai 10 orang, mungkin orang takut karena ada PPKM, tidak seperti waktu sebelum ada covid yang beli banyak, kalau sekarang omset turun sampai di bawah 50 persen”. Dilihat dari harga juga turun, menurut pedagang harga diturunkan juga tetap tidak ada yang beli, karena pembeli yang datang juga sedikit.(kamis 22/07/2021).
Dilihat dari kondisi pasar tradisional memang terlihat sepi, pembeli yang datang tetap ada tetapi bisa dihitung jari. Beberapa pedagang masih tetap berjualan walaupun kondisi sepi, menurut pedagang, “kita tetap berjualan karena harus cari uang buat makan, kalau tutup terus, bagaimana kasih makan anak istri, kita berjualan yang dijual memang yang dibolehkan oleh pemerintah, saat berjualan juga tetap pake masker sesuai anjuran pemerintah”. Dilihat situasi Pasar memang para pengunjung pasar yang datang juga memakai masker, karena satpol PP yang bertugas akan menegur pedagang atau pengunjung pasar yang tidak memakai masker.
Harapan pedagang karena pendapatan berkurang dengan adanya PPKM, bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, menurut salah satu pedagang “sampai saat ini belum mendapat bantuan dari pemerintah padahal jualan sangat sepi, pendapatan berkurang banyak, mudah-mudahan pemerintah kasih bantuan supaya modal untuk jualan tidak habis untuk makan sehari-hari”.
