Ada rasa yang sulit diungkap karena diapit dua hati yang mengharap, seperti di persimpangan jalan, pening kepala memikirkan lajur kiri ataupun kanan
Dua hati yang memburu melesat hadir di depan pintu, mulut pun tersedak-sedak menjawab iya atau tidak
Dua hati yang menanti muncul setiap siang,sore,malam dan pagi, otak pun berhenti berpikir saat jasad berjalan mondar-mandir
Dua hati yang mulia menunggu sudah terlampau lama, aku tak bisa apa-apa kecuali bersujud lalu merapal doa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!