Kader militan yang dulu banyaknya tak karuan, sekarang bisa dihitung jari tangan. Apakah ini hasilnya pengkaderan?
Teriakan orator yang dulu keras dan menggelegar, sekarang berganti audiensi yang sunyi dan samar. Beginikah sebuah perlawanan ?
Semangat juang yang dulu membara dan elegan, kini mulai berubah haluan dan sarat kepentingan. Benarkah ini perjuangan?
Arah gerak yang dulu jelas dan cepat, sekarang menjadi buram dan lambat. Ada apa dengan pergerakan?
Sebuah refleksi bagi kader PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!