Mohon tunggu...
Jerantau
Jerantau Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif jurusan ilmu sejarah Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sakral Namun Bersampah

20 Mei 2025   07:28 Diperbarui: 20 Mei 2025   07:33 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi: Pribadi 

Situs Putri Hijau merupakan salah satu warisan budaya yang sarat makna dan sejarah di Sumatera Utara. Di balik bangunan kecil beratap ijuk yang berdiri tenang di tengah rerimbunan pepohonan, tersimpan kisah legendaris tentang seorang perempuan agung dari masa lalu, simbol keteguhan dan kearifan lokal. Tempat ini seharusnya menjadi ruang sakral untuk merenung, mengenang, dan menghormati sejarah leluhur.

Dokumentasi:Pribadi
Dokumentasi:Pribadi
Namun sayang, sakralitas itu ternoda oleh kondisi lingkungan sekitar yang memprihatinkan. Di balik dinding hijau situs ini, hanya beberapa meter jauhnya, terbentang aliran sungai kecil yang berubah menjadi tempat pembuangan sampah plastik dan limbah rumah tangga. Aroma tak sedap dan pemandangan menyedihkan menjadi ironi yang mencolok dari sebuah kawasan yang semestinya dijaga kesuciannya.

Situs ini seolah berteriak, memanggil perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Di tengah gegap gempita pembangunan dan modernitas, warisan budaya seperti Situs Putri Hijau justru kian terlupakan. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian tempat-tempat sakral harus ditumbuhkan kembali. Karena menjaga situs budaya bukan hanya tentang merawat bangunan fisiknya, tapi juga menghargai nilai-nilai yang diwariskan bersamanya.

Sudah saatnya kita bertanya: jika warisan leluhur saja kita abaikan, warisan apa yang akan kita tinggalkan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun