Mohon tunggu...
Ahmad NurmansyahS
Ahmad NurmansyahS Mohon Tunggu... Lainnya - ahmad Nurman

UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keluh Kesah dan Solusi UMKM di Masa Pandemi Corona di Pasar Kutukan dan Toko Manfaat

8 September 2021   20:47 Diperbarui: 8 September 2021   20:55 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ahmad Nurmansyah Setiawan Yusuf

210501110137

Manajemen

             Dokumentasi wawancara kepada narasumber yang kebetulan sedang berada di rumahnya setelah selesai menyiapkan pekerjaan sampinganya berupa membuat jajanan jadul 

Memang keadaan yang sulit untuk sekarang ini, Semua sektor ekonomi sangat terdampak terhadap pandemi ini, banyak  perusahaan besar yang pailit atau bangkrut karena kondisi sekarang, apalagi hanya perusahaan kecil dan menengah yang digeluti mayoritas masyarakat Indonesia.

Banyak UMKM dan usaha perdagangan yang tumbang, terlebih di salah satu pusat Ekonomi di daerah saya, yaitu Pasar Kutukan, dahulu sebelum pandemi melanda, Pasar ini berkembang cukup pesat yang ditandai dengan perluasan area pasar dan pembanguna kios dan lapak baru, dengan perkembangan yang pesat ini, Pasar Kutukan pernah meraih Juara 1 Lomba pengelolaan Pasar Desa tingkat Jawa Timur. 

Namun seiringnya kasus Corona yang merebak ditambah dengan berbagai kebijakan dari pemerintah banyak usaha yang terancam tutup. Para pengusaha mencoba berbagai cara untuk bertahan di masa Pandemi. Tak terkecuali toko Manfaat yang merupakan toko grosir snack ang sudah berdiri 2 generasi kurang lebih sejak 1995. Yang saat ini dipegang oleh Ibu Manik,

Toko  Manfaat mengalami penurunan omset yang sangat signfikn, bukan tanpa sebab, selaik karena pembatasan mobilitas penduduk, juga karena sasaran penjualan toko in adalah snack-snack yang notabene "laku" oleh anak sekolahan, beliau menuturkan kalau omset 2 tahun terakhir sejak corona melanda turun sangat drastis, snack sperti jajan eceran 500 an adalah komoditi yang paling terdampak

"Penurunan omset yang sangat signifkan itu sangat mempengaruhi keberlangsungan toko ini, Pembatasan mobilitas warga sangat buruk untuk sektor ekonomi saat pandemi" ucap beliau saat saya wawancarai, menurut beliau kebijakan PPKM atau pemberlakuam pembatasan kegiatan Masyarakat sangat berdampak besar karena jam operasional toko ini sampai malam, yang mana dengan kebijakan PPKM Darurat ini, kegiatan warga hanya boleh dilakukan sampai pukul 20.00 WIB saja. 

Sebenarnya dulu ketika awal awal PPKM dilakukan, para pedagang di Pasar Kutukan sempat nekat tetap berjualan, namun karena masyarakat disini cukup tertib, alhasil tidak ada pembeli yang ada , hal ini cukup memberatkan pedagang, tegrlebih pedagang kaki lima yang mulai membuka dagangannya pada sore hari dan tidak genap 5 jam mereka berjualan sudah dipaksa untuk pulang lebih awal.

Pandemi in memang cukup ganas menyerang sektor kesahatan, tapi juga tak kalah ganas menyerang sektor perekonomia, sesuai pengamatan saya selama pandemi berlangsung kurang lebih 2 tahun ini, banyak pengusaha, dan pedagang yang gulung tikar terbukti dari banyak toko yang tutup baik dari toko yang baru saja mulai, maupun toko yang sudah lama beroperasi, bahkan bank sekali toko yang disewakan bahkan dijual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun