Mohon tunggu...
Mas Ryan
Mas Ryan Mohon Tunggu... Penegak Hukum - I'm Just Ordinary People

Fotografi, Olahraga, Media,

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dibalik Jeruji Besi, Warga Binaan Lapas Bojonegoro Produksi Batik

21 Januari 2023   10:10 Diperbarui: 21 Januari 2023   10:20 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BOJONEGORO - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro, terus berupaya meningkatkan kreatifitas dan keterampilan warga binaannya, salah satu upaya yang dilakukan yaitu memberikan pelatihan membatik, Sabtu, 21 Januari 2023

Meskipun mereka didalam penjara, para warga binaan tersebut diberi kesempatan untuk mendapatkan ilmu membatik, agar nantinya setelah bebas para warga binaan itu mempunyai bekal ilmu membatik dan bisa digunakan setelah keluar dan kembali berbaur dengan masyarakat.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Bojonegoro, Subiyanto mengungkapkan, selain membatik warga binaan lapas Bojonegoro juga diberikan pelatihan menjahit, untuk membatik sendiri sudah berjalan selama empat tahun.

Untuk pemasaran produk batik ini masih lingkup intern, seperti pegawai-pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kumham) Jawa Timur, tak hanya pegawai saja, bagi masyarakat yang menginginkan juga bisa membeli dan mendapatkan batik produksi warga binaan tersebut.

"Batik 'Jatim Hebat' yang dipakai oleh pegawai Kanwil Kumham Jatim itu merupakan karya dari warga binaan kami, tak hanya itu, seluruh pegawai UPT Kanwil Kumham Sulawesi Utara pun juga membeli batik dari Bojonegoro ini," ungkapnya.

Untuk harga pun bervariasi, tergantung motif dan teknik dalam membatik, paling murah dibandrol dengan harga Rp130 hingga Rp150 ribu dan yang paling mahal dibandrol antara Rp400 hingga Rp500 ribu.

"Yang paling murah itu biasanya dengan motif sederhana dan menggunakan teknik cap, untuk yang paling mahal motifnya pun agak rumit dan biasanya menggunakan teknik canting," katanya.

Para warga binaan, sering kali memproduksi batik motif Bojonegoroan seperti Thengul, Daun Jati dan masih banyak lagi, tetapi untuk seragam khusus kantor biasanya tergantung permintaan dari konsumen.

"Untuk omzet sendiri, akan kami kembalikan lagi ke warga binaan, jadinya dari dan untuk warga binaan itu sendiri," lanjut Subiyanto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun