Mohon tunggu...
Ahmad Noven Friyandi
Ahmad Noven Friyandi Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

- Akidah dan Filsafat. Univ. Al-Azhar Kairo - Penikmat musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenal Akhlak Teoritis dan Akhlak Praktis Melalui Novel "Dunia Sophie" dan "1/4 Nanti dan Kembali"

12 Maret 2020   21:23 Diperbarui: 12 Maret 2020   21:29 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baca juga : Resensi Novel Dunia Sophie

Pandangan Socrates mengenai kemampuan membedakan benar dan salah berbeda dengan pandangan Kaum Sofis yang menganggap bahwa kemampuan itu tidak terletak pada akal, melainkan pada kehendak pribadi. Hal itu membuat Kaum Sofis dapat seenaknya menentukan kebaikan dan keburukannya sendiri sehingga dapat merugikan orang lain. Hal itu juga yang membuat Kaum Sofis dihinakan disetiap pembelajaran filsafat.

Dalam hal ini Jostein Gaarder ( penulis Dunia Sophie ) menyajikan pembahasan seputar "apa takaran baik dan buruk ?" dalam pandangan Socrates dan Kaum Sofis.

Jika Ilmu Akhlak Nazhoriy ( teoritis ) lebih kepada kajian filosofis, Ilmu akhlak 'Amaliy ( praktis ) memberikan rambu-rambu tentang apa yang selayaknya manusia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Ilmu Akhlak 'Amaliy ( Praktis ) membahas seputar penerapan praktis yang sepatutnya diterapkan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Seperti, jujur, ikhlas, amanah, setia, berani, adil, kasih sayang, dsb.

Dalam  Nanti & Kembali, bentuk kesetiaan diperlihatkan ketika Kartono berjuang untuk menghentikan pembunuhan Presiden Indonesia yang sedang berkunjung ke Mesir pada tahun 1955 oleh kelompok komunis yang ada di Mesir.

Baca juga : Reseni Novel Nanti & Kembali

Kartono sampai harus menyamar sebagai seorang komunis untuk dapat masuk ke kelompok komunis Mesir itu lalu membebaskan kedua temannya yang sedang ditangkap oleh kelompok komunis Mesir itu. 

Namun nahasnya, Kartono malah dikabarkan di surat kabar Mesir bahwa dia telah membunuh pria Mesir yang ingin menyelamatkan Presiden Indonesia dan didugan merupakan anggota dari organisasi terlarang Indonesia. Dengan begitu, dia dihukum mati oleh pihak kepolisian Mesir, Kartono pun dikenal sebagai pengkhianat bangsa.

Dampak dari bentuk kesetiaan Kartono digambarkan dalam bentuk pencemaran nama baiknya yaitu sebagai pengkhianat bangsa yang bagi saya merupakan sebuah amanat kepada kita untuk tetap ikhlas melakukan segala bentuk kebaikan walau kita harus terlihat hina sekalipun di mata manusia, akan tetapi tetap mulia di mata Allah SWT,. dan di mata orang-orang yang terus mencari dan mau menerima kebenaran.

Jika dengan Ilmu Akhlak 'Amaliy ( praktis ) tidak dapat membuat seseorang mengantisipasi perilakunya agar tidak melakukan kesalahan yang dapat membuat mereka menyesal dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun