Mohon tunggu...
Ahmad Mursyidi
Ahmad Mursyidi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur, Khodimul Al Qur'an Metode Tilawati

Berusaha untuk lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penantian di Ujung Senja

21 November 2020   09:19 Diperbarui: 21 November 2020   09:25 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bersamaan dengan itu Aldi diangkat oleh beberapa orang santri dielukan bak pahlawan.

Sore berlalu magrib hampir tiba, beberapa santri bersiap-siap untuk melaksanakan sholat magrib. Di kejauhan Andi berencana memasuki Ponpes tersebut dengan cara memanjat pagar yang berada di belakang asrama putri untuk menemui salah seorang santriwati yang memikat hatinya paling cantik di Ponpes tersebut bernama Aisyah. Ia melihat ketika duel dengan Aldi kemarin.

Magrib telah usai para santri/wati mengambil tempat masing-masing untuk mengikuti pengajian kitab dari Ustadz Zainuddin. Sebelum pengajian di mulai biasanya di mulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran. 

Aldi berhasil memanjat pagar dan ketika ingin memasuki asrama santriwati ia mendengar ayat-ayat suci Al Quran, tubuhnya bergetar hatinya luluh, ada kesejukan menyelimuti sanubarinya.

Keesokan harinya Aldi datang dengan Ninja seorang diri. Semua yang ada di Ponpes pun sontak terkejut dan bergegas keluar bersiap-siap menghadapi sesuatu hal terjadi.

"Gue dateng ke sini bukan untuk permusuhan tapi izinkanlah gue jadi santri Ponpes ini."

Semua santri yang hadir di bubarkan. Ia dipersilakan ke kantor dan menceritakan semua sehingga ia mendapatkan hidayah ingin mondok.

Singkat cerita Andi pun berhasil mempersunting Aisyah sang primadona Ponpes yang terkenal pintar dan kecantikannya. Meskipun banyak halangan dan rintangan karena Aisyah adalah putri pimpinan Ponpes. Tetapi jodoh tidak ke mana berkat doa dan kegigihan usaha Andi, Allah menjodohkannya.

Kebetulan Kaum Musholla dekat kontrakannya tidak jauh dari Ponpesnya ada kekosongan karena Kaum terdahulu sudah lolos Ponpes dan pulang kampung. Aldi disuruh menjadi Kaum oleh Pengelola Musholla. Karena tugasnya hanya membersihkan ruangan dan sekitarnya serta jadi imam dan azan maka tidak menyulitkan bagi Aldi untuk tetap sekolah di Ponpes tersebut. 

Musholla ini berada di pinggir jalan umum sehingga yang sholat bukan saja masyarakat sekitar tetapi banyak juga orang luar yang singgah seperti hari itu ada seorang wanita cantik yang singgah sekedar duduk menghilangkan lelah sesaat sambil menunggu azan berkumandang.

Di lihat dari penampilan ia seperti orang kaya dengan kemeja setelan long pants hijau matang dengan sedikit kerutan di bagian lengan dan kaki ditambah hijab ornamen floral dipadukan dengan tas dan heels hitam dan datang dengan mobil Honda Brio RS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun