Mohon tunggu...
Ahmad Mursyidi
Ahmad Mursyidi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur, Khodimul Al Qur'an Metode Tilawati

Berusaha untuk lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penantian di Ujung Senja

21 November 2020   09:19 Diperbarui: 21 November 2020   09:25 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Gue pengen sekolah." timpal Aldi

"Sekooolaaaah...!!! hahaha...serempak mereka menjawab sambil tertawa. Sedangkan sang ketua mereka hanya tersenyum.

Ketika Andi sang ketua NCS mau menghampirinya, tiba-tiba di kejauhan terdengar mobil Lamborghini melaju sangat kencang memasuki area sekolah. Semua mata tertuju kepada mobil hitam yang mahal tersebut. 

Tiba-tiba keluarlah dari mobil tersebut seorang cewek cantik jelita pakai baju SMA sepatu mahal terbaru warna pink. Semua terperanjat, termasuk Aldi ketika melihat cewek yang baru datang tersebut adalah pujaan hatinya cinta terpendam ia sewaktu SMP yaitu Putri anak seorang pejabat.

Mobil itu berhenti tepat di mana Aldi berdiri. Saat cewek itu keluar ia mengenali Aldi seraya mengulurkan tangan mungilnya yang putih sambil menyapa.

"Hai Aldi loe sekolah di sini juga yah? Hebat loe Aldi gue kagum ama loe. Selain mandiri pintar lagi."

Aldi tak bisa berkata-kata diam seribu bahasa, tubuhnya panas dingin berkeringatan perasaannya campur aduk tak karuan. Senang karena dapat berjabat tangan dan pujian, sedih karena tak bisa bicara sepatah katapun.

Melihat itu semua Andi sang ketua geng NCS menyuruh anak buahnya menjauh dari mereka berdua dan menghampiri Aldi seraya berkata.

"Siapa dia?" kata Andi menunjuk kepada Putri. 

Aldi masih terdiam kaku melihat kepergian Putri yang berjalan lenggak lenggok kaya artis model tampil di catwalk. Ia takjub seakan tak percaya apa yang terjadi barusan.

"Temen loe? atau saudara loe?" timpal Andi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun