Mohon tunggu...
Ahmad Mursyidi
Ahmad Mursyidi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur, Khodimul Al Qur'an Metode Tilawati

Berusaha untuk lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Kelahiran Rasulullah SAW, Hari Santri Nasional 2020, dan Sumpah Pemuda ke-62 Tahun

27 Oktober 2020   23:04 Diperbarui: 11 November 2020   00:25 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada 3 momen bersejarah di bulan Oktober 2020. Pertama 22 Oktober Hari Santri Nasional, kedua 28 Oktober Sumpah Pemuda dan yang ketiga 29 Oktober Kelahiran junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Sebagai seorang insan hayawanun natiqun (human thinking) sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus memaknai ketiga momen tersebut.

Santri sebagai pelopor moderasi bukan radikalisme/teroris dan extremis kekerasan. Kaum santri, sebagai kelompok agama yang terdidik, harus menampilkan diri sebagai penyokong 1 gagasan Islam moderat (wasathiyah). Yaitu Islam yang ramah terhadap kelompok lain dan seimbang dalam bersikap.

Pemuda adalah tulang punggung negara, masa depan bangsa dan aset negara. Maju dan mundurnya suatu bangsa yang akan datang tergantung pemudanya sebagai pelopor perubahan. Bayangkan seandainya para pemuda dulu tidak mengikrarkan sumpah pemuda, mungkin sekarang kita berkomunikasi dengan bahasa masing-masing. Pemuda harus bersikap selektif dalam bertindak, tidak mudah terprovokasi dan cinta damai.

Rasulullah sebagai inspirasi setiap generasi, teladan bagi pemuda umumnya dan santri khususnya. Sebagai bentuk cinta dan gembira kelahiran Rasulullah SAW, pemuda generasi terdahulu berlomba-lomba menciptakan syair dan menyelenggarakan maulid. Lantas, bagaimanakah dengan generasi kita sekarang ini yang semuanya serba instan? Banyak dalil membolehkan perayaan maulid sebagai ungkapan kegembiraan kelahiran Rasulullah SAW. Sebagai pemuda generasi penerus, maulid hal yang harus kita laksanakan dan yang terlebih penting tetap di jalan Ahli Sunnah Wal Jamaah yaitu jalan yang selalu menjaga persatuan dan menghindari setiap perpecahan di tengah umat.

Ahmad Mursyidi
Santri & Pemuda Milineal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun