Mohon tunggu...
Ahmad Munadi
Ahmad Munadi Mohon Tunggu... Salesman -

I am Realist Business Enthusiasm *wink

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Jemput Bola: Bakso Keliling

28 Maret 2016   09:34 Diperbarui: 28 Maret 2016   14:09 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar: baksootot.blogspot.com"][/caption]Maret siang itu terasa terik. Musim hujan dan musim kemarau kini susah dibedakan di kawasan jabodetabek tahun ini, satu yang kutau pasti musim durian sudah berlalu di akhir tahun kemarin. Siang itu kusantap nikmatnya menu bakso yang dijual pedagang keliling setelah setengah hari bercucur keringat jadi kuli bangunan. Kupilih menu mie campur dengan bakso urat dengan sedikit kecap dan sambal extra agar terasa pedas.

Suap demi suap kusantap sambil sekilas membaca berita online. Oh ya, ibu kota habis ricuh antara tukang ojek online dengan para supir taksi. Para Supir Taksi yang dimotori paguyuban supir taksi mendemo menuntut pemerintah supaya ojek online yang berplat hitam dapat ditindak kalau perlu dihapuskan. Hal ini karena pendapatan para supir taksi kini turun drastis dengan adanya ojek online yang melayani dengan tarif lebih murah. Salah satu penyebab ojek online dapat menekan harga adalah tidak tegasnya pemerintah dalam memberikan aturan terhadap bisnis online ini termasuk didalamnya pajak dan retribusi seperti yang diberlakukan ke supir taksi.

“Slurp”, seruputan pada kuah terakhirku di mangkuk bakso ini. Kenyang rasanya, kubayar sejumlah Rp 7.000 kepada Bapak tukang bakso keliling. Karena perut terisi kini otak mulai berjalan, jika dipikir mungkin bakso keliling dan bakso warung menjadi contoh mirip antara isu supir taksi dan ojek online. Bakso keliling memberikan harga yang lebih murah dari warung, tapi tentu saja secara kualitas bakso jujur jauh lebih enak bakso di warung. Keuntungan bakso keliling, dia tidak dikenai biaya sewa bangunan, izin usaha, izin gangguan, sedekah pengamen jalanan, uang keamanan dll sehingga mungkin harganya dapat lebih murah. Namun apakah memang cukup itu saja?

Filosofi Striker dan Kiper

Dalam sepak bola posisi yang paling sering diingat para fans adalah pencetak gol dan juga penyelamat gawang. Kedua posisi ini menentukan sebagian besar hasil pertandingan sehingga para pemain utama di posisi ini jarang sekali di rotasi. Namun jelas kedua posisi ini memiliki sifat yang berlawanan. Kiper memiliki mental bertahan, menunggu bola datang, membaca arah gerak lawan dan bergerak sebisa mungkin tidak jauh dari gawang maksimal area kotak pinalty. Striker memiliki mental menyerang, mencari kesempatan, menciptakan peluang, mengejar bola, memanfaatkan ruang, dan bergerak penuh di lapangan.

Supir taksi dan warung bakso jelas memiliki mental kiper atau bertahan. Mereka menunggu konsumen datang di warung, pool, parkiran mal atau tempat biasa mereka ngetem. Sesekali supir taksi dapat keliling untuk mencari konsumen, namun mengingat adanya biaya bensin dan konsumen yang belum tentu bisa didapat maka pilihan ini termasuk pertaruhan supir taksi.

Lain dengan bakso keliling atau ojek online, mereka bermental menyerang, mendatangi konsumen dan memanjakan konsumen dengan layanan dan harga yang menarik. Ojek online atau bakso keliling melarang dirinya untuk bermental bertahan, tukang bakso keliling dilarang berhenti ngetem lama di suatu tempat mereka diharuskan bergerak dan keliling perumahan. Ojek online dilarang mengambil penumpang selain dari aplikasi walau penumpang tersebut sudah didepan mata, mereka harus mendatangi dimana konsumen berada.

Bisnis transportasi penumpang darat berbeda dengan transportasi laut dan udara, pemainnya banyak dan beragam mulai dari becak, angkot, metro mini, bajaj, ojek, kereta, taksi dan busway. Mereka yang bisa menang adalah yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Sebelum adanya ojek online konsumen tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhannya di salah satu moda transportasi darat.  Ingin murah bisa naik angkot, metro mini atau kereta tapi tidak bisa cepat karena harus mengikuti rute yang ada dan harus hafal rute dan lokasinya. Kalau belum tau alamat lokasi tujuan maka bisa naik ojek, becak, taksi atau bajaj yang bisa diantar sampai tujuan akhir tapi harga belum pasti, takut ditipu dan mahal.

Maka ketika ojek online sebagai striker datang menyerbu dengan memenuhi banyak kebutuhan konsumen, murah, dijemput dan dianter sampai tujuan maka pertahanan pun jebol dan Goal.

Customer Database yang tak ternilai Harganya

“Who moved my cheese?”, buku karya Spencer Johnson menceritakan tentang bagaimana sebagian bisnis yang digambarkan sebagai tikus tidak mengetahui ketika keju makanannya hilang. Mereka tidak tau keju mereka tiba-tiba tidak ada di tempat biasanya. Sebagian tikus memilih menunggu keju mereka datang lagi dengan sendirinya dan sebagian lagi ada yang memilih untuk pergi mencari lokasi keju baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun