Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Ada Sinyalemen Para Pelaku Jihad Adalah Bentukan Aparat

26 September 2011   03:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_132236" align="aligncenter" width="256" caption="nii,from google"][/caption] Masih ingat ketika Bom Cirebon terjadi,berbagai kalangan mengkaitkannya dengan jaringan NII.Lalu mencuatlah isu NII yang ramai diperbicangkan dimedia. Dan pelaku bom yang ada di Solo kemarin,juga adalah terbukti memiliki keterkaitan dengan pelaku bom yang ada di cirebon,dengan model dan jenis bom yang digunakan.Hal ini tentu melahirkan statement-statement yang berbagai macam.Lalu siapakah otak dari pemboman itu? NII mungkin akan kembali mencuat namanya.Setelah NII yang diprokalmirkan oleh SM Kartosoewirjo (NII SMK) pada 7 agustus 1949 berhasil digagalkan. Tetapi perlu dibedakan antara NII ideologis sebagaimana dicita-citakan NII SMK dan yang sejenisnya dengan NII sebagai kedok belaka untuk meraih berbagai kepentingan lain yang non-agama (Islam), bahkan bertentangan dengan Islam itu sendiri.Tentu saja, sisa-sisa NII SMK dan NII-ideologis lainnya masih tetap ada, tetapi yang terutama kini bermasalah dan menelan banyak korban adalah para penipu berkedok NII. Salah satu yang paling massif baik dalam struktur organisasi maupun dalam skala operasionalnya yang menelan ribuan korban adalah NII Komandemen Wilayah IX (KW9) atau yang juga sering disebut sebagai NII Al-Zaytun karena memang berpusat di Ma’had Al-Zaytun (MAZ) Indramayu, Jawa Barat. Keterkaitan Ma'had Al-Zaytun dengan NII KW9 MAZ adalah institusi dengan struktur fungsional yang pekerjanya adalah para profesional yang dipekerjakan dan digaji secara profesional pula sebagaimana lembaga pendidikan pada umumnya. Begitu pula para santrinya dididik dengan kurikulum modern Islami (meski bukan tanpa cacat tentu saja) yang dijadikan sebagai brand image yayasan pengelolanya. Mereka memang bukan target penipuan NII KW9, sebaliknya justru merupakan kartu utama pengelabu masyarakat bahwa mereka merupakan lembaga yang legal yang pantas didukung dan dibanggakan. MAZ menjanjikan Syurga bagi Para Jihadis Pengurus yayasan MAZ adalah anggota NII KW9 yang berstruktur teritorial dengan para aparatur teritorial yang bertugas menggalang dana dengan alat pemacu jihad-NII (ala KW9) dan iming-iming “surga” kejayaan Islam sebagaimana terwujudkan karya monumentalnya berupa MAZ. Namun, sebagaimana penipu pada umumnya, lebih banyak janji yang tidak ditepati daripada yang ditepati. Hanya segelintir petinggi wilayah teritorial NII KW9 yang akhirnya bisa mencicipi “surga” MAZ.Selebihnya, boro-boro bisa menginjakkan kaki di MAZ, yang ada mereka terus dijadikan sapi perah penopang MAZ. Pemerintah Lambat Tangani NII Inilah salah satu masalah besarnya: meski ribuan orang telah menjadi korban NII (KW9), hingga kini Pemerintah Republik Indonesia (RI) belum betul-betul serius menanganinya.Aparat kepolisian boleh dikatakan hanya berhenti pada penanganan kasus para korban saja tanpa berupaya lebih jauh mengusut dan memburu para elite pemimpinnya. Lebih mengenaskan lagi jika sinyalemen NII KW9 merupakan bentukan ataupun “binaan” (intelijen) Pemerintah RI yang dijadikan boneka, kartu truf, atau bahkan kuda Troya, untuk kepentingan tertentu saat diperlukan, benar adanya. Artinya mereka menjadi kartu politis pemerintah dan mendapatkan perlindungan politis pula dari pemerintah.  Bila benar demikian, tentu kita tidak dapat berharap NII (KW9) akan dilenyapkan dari bumi Indonesia dan korban-korban akan terus berjatuhan. NII hanya sebagai Kedok untuk Menghancurkan Penegakan Syariat Islam Hal itu diungkapkan oleh Ken Setiawan  mantan anggota NII,“Isu NII tersebut hanyalah kuda Troya untuk menghancurkan citra Penegakan Syariat Islam.”. Sementara target untuk mereka yang terekrut (internal) adalah meruntuhkan semangat (ghirah) pemuda/pemudi Muslim untuk menegakkan syariat Islam, yakni dengan mendoktrin bahwa NII (KW9) itu ingin menegakkan negara Islam, bahwa jika di luar NII itu kafir, maka NII KW9 ini adalah wadah bagi pemuda/pemudi yang memiliki ghirah untuk memperjuangkan Islam. Nah, setelah mereka yakin akan kebenaran doktrin-doktrin NII KW9 itu, di lingkup internal NII KW9 dibuatlah program-program yang memberatkan dengan penafsiran-penafsiran baru yang logis, tetapi sebenarnya sangat bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Tujuannya untuk melemahkan kembali semangat menegakkan syariat yang sebelumnya digembar-gemborkan. Ini ibarat kita diajari terbang sangat tinggi, tetapi setelah mampu terbang tinggi sayap kita sengaja dipatahkan. Nah, jika benar demikian kaitan politis-historis NII KW9 dengan unsur Pemerintah RI itu, maka hanya dengan kemauan baik pemerintahlah masalah NII ini dapat diselesaikan. Sebaliknya, jika pemerintah tidak terpanggil untuk menyelesaikannya, korban-korban tak berdosa pun akan terus berjatuhan. Kita berharap Pemerintah Segera terpanggil untuk menyelesaikan Masalah ini dengan penanganan yang serius. -------------------------------------------- sumber : awamologi.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun