Mohon tunggu...
Ahmad Muhaimin
Ahmad Muhaimin Mohon Tunggu... Dosen - Nūn. Wa al-qalami wa mā yasthurūn

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Anda Ingin Jadi Penulis?

26 Mei 2020   04:50 Diperbarui: 26 Mei 2020   05:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Huruf-huruf yang bercerai berai, baru akan bermakna jika disatukan."
*(Abu Shofee)

Sejatinya, setiap orang berpeluang untuk menjadi penulis hebat, asalkan ia berani memulai untuk menulis. Diawali dengan hal yang paling sederhana, seperti menuliskan aktivitas keseharian ataupun pengalaman pribadi. Lakukanlah berulang-ulang, niscaya anda akan terbiasa.

Huruf-huruf yang tadinya berserak kini telah menjadi sebuah kata. Lalu, kata itu perlahan terangkai menjadi sebuah kalimat. Kalimat-kalimat pun kian berkembang menjadi paragraf. Halaman demi halaman, lembar per lembar, bab per bab. Pada akhirnya, --tanpa anda sadari-- dengan sendirinya ia akan terintegrasi dan menjelma menjadi sebuah karya tulis utuh. Buku!

Ada banyak hal, kisah, peristiwa, topik, tema atau tajuk yang bisa anda pilih dan tentukan sesuai minat anda sendiri, baik nyata maupun fiksi yang belum pernah ditulis oleh orang lain. Jika pun pernah ada, tentu banyak cara pula untuk memodifikasi dan mengembangkannya tanpa harus "membegalnya" bulat-bulat. Sehingga anda tidak disebut sebagai penjahat intelektual. Plagiator! Oleh sebab itu, imajinasi dan daya nalar anda sangat dibutuhkan!

Coba bayangkan, betapa nikmatnya anda membaca sebuah karya tulis entah dalam bentuk buku ataupun novel dengan menghabiskan waktu selama berjam-jam bahkan mungkin berhari-hari. Parahnya lagi, anda pun ikut tersihir oleh alur ceritanya yang menghanyutkan dan terperanjat oleh konflik dengan segala dinamika yang ditampilkannya. Padahal karya itu sesungguhnya lahir dari imajinasi orang lain.

Pernahkah anda bertanya pada diri anda sendiri, "Sampai kapan saya harus berhenti menjadi penikmat karya tulis dari imajinasi orang lain?"

Mengapa tidak anda saja yang menyuguhkan kenikmatan itu untuk mereka? Bukankah anda mampu?!!

Jika anda menginginkan sebuah karya tulis yang berkualitas tentang sebuah disiplin ilmu tertentu, maka sudah sepatutnyalah anda memulainya dengan banyak membaca berbagai referensi dan ditopang dengan pemahaman yang utuh tentang tema yang hendak anda tulis.

Dengan demikian, karya tulis anda tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara akademis. Namun, bagi para penulis pemula, hal itu tidak disarankan. Anda cukup membuat tulisan yang ringan-ringan saja, tapi kuntinyu.

Jika anda yang membaca tulisan ini adalah seorang Muslim, maka patutlah pula bagi anda untuk merenungkan seperti apa kebiasaan para ulama kita terdahulu dalam memposisikan diri terhadap sebuah karya yang telah mereka tulis.

Meskipun karya itu lahir dari tangan mereka, namun justru mereka tidak ingin disebut sebagai "Ktib al-Kitb" (Penulis Buku), akan tetapi cenderung lebih senang disebut sebagai "Muallif al-Kitb" (Penyusun Buku).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun