Mohon tunggu...
Ahmad Marwan Hadid
Ahmad Marwan Hadid Mohon Tunggu... -

hanya menuangkan pikiran. abstrak. opini. mahasiwa universitas brawijaya 2014.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Dasawarsa Ini Banyak Didapati Remaja yang Tak Memiliki Tujuan

8 Mei 2016   01:32 Diperbarui: 8 Mei 2016   08:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://i39.tinypic.com/24vjrmg.jpg"][/caption]

assalamualaikum wr wb

tahukah anda tentang seekor ikan kecil di dalam samudra biru yang luas yang arah berenangnya tidak mengikuti arus dan tidak mengikuti arah ikan lain berenang? berkali-kali ikan itu terseret, sendirian menerjang derasnya arus yang tak sebanding dengan kekuatannya.

mungkin anda akan bilang ikan tersebut naif, bodoh, gila, tak tahu arah dan tersesat.
saya beritahu, ikan tersebut tidak tersesat. ia tahu dengan benar arah mana yang ia tuju, karena ia memiliki tujuan. iya, sebuah tujuan, tujuan yang berbeda dari ikan-ikan lain yang tujuannya samar dan meragukan, bisa saja yang berbondong-bondong itu hanya mengikuti arus kan?

salahkah ikan kecil tersebut? mungkin iya, mungkin juga tidak. tetapi mencoba tidaklah salah kan? toh hidupnya juga hanya sekali. hasilnya? cukup serahkan pada takdir, setidaknya ikan kecil di tengah samudra tersebut sudah berusaha mencapai tujuannya.

dalam kehidupan ini, khususnya pada masa remaja banyak yang kebingungan dengan arah yang mereka tuju. globalisasi serta lingkungan tempat mereka dibesarkan menumbuhkan mindset akan sebuah "trend" tentang lifestyle yang dianggap menjadi suatu keharusan. seperti contohnya trend gaya berpakaian pelajar sma yang tidak senonoh, ketika tidak mengikuti mainstream yang sudah terbentuk oleh lingkungan maka akan dijauhkan atau diasingkan dari lingkungan sosialnya, itu seakan sudah menjadi budaya di sekolah-sekolah indonesia yang notabene menjadi lingkungan utama pergaulan remaja. tak bisa dipungkiri pengaruh lingkungan pergaulan remaja apabila tidak diseimbangi dengan lingkungan keluarga yang kondusif akan berimbas kepada kepribadian mereka yang cenderung menggantungkan hanya kepada lingkungan pergaulan saja. akibatnya trend yang ada disana menjadi satu-satunya panutan utama mereka, alangkah beruntung jika lingkungan pergaulan mereka adalah lingkungan yang baik dan terjaga, namun apabila tidak?

menghubungkan dengan cerita perumpamaan ikan di atas, mindset baru harus ditanamkan ke dalam kepala-kepala remaja Indonesia. ini merupakan salah satu bentuk perwujudan revolusi mental yang dicetuskan oleh bapak presiden kita. saat ini saya masih duduk di bangku perkuliahan dan dari hasil pengamatan saya dari tempat saya menempuh pendidikan selama 14 tahun ini sedikit saya dapati teman saya yang menetapkan tujuannya dan berpendirian teguh. banyak yang awalnya punya tujuan sendiri namun tidak berani dan tidak cukup kuat melawan arus lingkungannya. ego dan eksistensinya membunuh mimpinya, keinginan untuk terus berada di posisi yang tinggi dalam lingkungan sosialnya membuatnya susah dan takut untuk meninggalkan arus utama dari trend yang ada.

remaja dan pemuda memiliki peran sebagai iron stock, mereka akan menjadi pilar negara ini suatu saat nanti. apabila tidak dibentuk mental juara dari awal beranikah anda menaruh nasib kepada remaja dan pemuda bangsa ini. seperti sebuah pepatah dari cina, waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu, tapi yang terbaik setelahnya adalah sekarang. mari bersama-sama menamkan kepercayaan diri dan keberanian kepada para remaja serta membangun lingkungan yang kondusif, mulai dari keluarga.

sekian tulisan ini semoga bermanfaat. saya bukan pengamat maupun ahli sosial, hanya opini dari perspektif saya yang semoga membuka pandangan anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun