Mohon tunggu...
Ahmad Maruf Yahya
Ahmad Maruf Yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030035

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030035

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Lebaran Boleh Mudik: Persiapkan Kendaraan Dengan Matang!

28 April 2022   08:00 Diperbarui: 28 April 2022   08:06 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Lebaran 2022 (kontan.co.id)

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-natikan oleh umat muslim seluruh dunia. Bulan kesembilan dalam kalender hijriah ini memiliki banyak keistimewaan. Keistimewaan ini yang membuat umat muslim merasakan kenikmatan luar biasa dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan. 

Beberapa keistimewaan bulan Ramadhan diantaranya merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, bulan penuh ampunan dan bulan yang didalamnya terdapat malam Lailatul Qodar.

Setelah berpuasa satu bulan penuh, umat muslim di seluruh dunia merayakan salah satu hari raya besar bagi umat muslim, yaitu hari raya Idul Fitri. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki sejuta budaya dan tradisi lokal.

Salah satu dari ritual atau budaya tahunan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia menjelang perayaan hari raya Idul Fitri adalah pulang kampung atau biasa kita kenal dengan istilah mudik.

Mudik merupakan tradisi, dimana mereka yang tinggal di kota atau bukan dikampung halamannya akan memanfaatkan momen ini untuk pulang kampung bertemu keluarga. 

Istilah mudik memiliki banyak asal usul, dalam bahasa jawa, mudik berasal dari kata “mulih disik” yang artinya “pulang duluan” sedangkan dalam bahasa Betawi mudik berasal dari kata “kembali ke udik”. Menurut beberapa sejarawan, tradisi mudik telah ada sejak zaman majapahit dan mataram islam.

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, yang artinya manusia tidak dapat hidup sendiri. Maka dari itu menjaga hubungan antar manusia sama pentingnya dengan menjaga hubungan dengan Allah SWT. dan hal tersebut juga dapat menyempurnakan ibadah selama bulan Ramadhan.

Disamping menjalankan tradisi, mudik juga memiliki banyak manfaat. Karena esensi dari mudik sendiri adalah untuk mempererat tali silaturahim. Kata Silaturahim berasal dari bahasa arab, yakni Shilah dan Rahim. 

Shilah memiliki arti menyambung atau menjalin, sedangkan Rahim memiliki arti kasih sayang. Jadi berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa silaturahim adalah menjalin atau menyambung tali persaudaraan. 

Dalam islam, menyambung silaturahim memiliki banyak keutamaan. Keutamaan yang kita dapatkan ketika kita menyambung silaturahim diantaranya, Akan dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rezekinya sebagaimana dijelaskan dalam hadis nabi yang artinya "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi," (HR. Bukhari – Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun