Mohon tunggu...
Ahmad LuthfanSutrisna
Ahmad LuthfanSutrisna Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pamulang

Lahir 11 Januari 2002

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kekuasaan Keluarga Rajapaksa, Penyebab Bangkrutnya Sri Lanka

23 Juli 2022   21:49 Diperbarui: 23 Juli 2022   21:56 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Dalam tubuh pemerintahan Sri Lanka terdiri dari banyak yang merupakan anggota keluarga raja paksa. Seperti jabatan Presiden yang di pegang Gotabaya Rajapaksa, Kemudian Perdana menterinya Mahindra Rajapaksa. 

Mereka merupakan kakak beradik dan merupakan generasi ketiga keluarga Rajapaksa. ayah mereka yang bernama Don Alwin Rajapaksa mereka bertiga merupakan jadi anggota parlemen pertama di Sri Lanka, dibentuk beberapa bulan sebelum Sri Lanka Merdeka tahun 1948. 

Jadi bisa dikatakan keluarga mereka punya peran dalam kemerdekaan Sri Lanka.

Pengaruh keluarga Rajapaksa sempat memudar karena keluarnya Don Alwin Rajapaksa. Pada tahun 2004 Mahindra Rajapaksa memulai kembali kekuasaan pemerintahan. Pada saat menjabat sebagai Presiden dia memiliki kegiatan penting, yaitu pemberantasan kelompok pemberontak " Liberation Tigers Of Tamil Eelam". 

Pada tahun 2009 Kelompok pemberontak ini berhasil di musnahkan dan yang tokoh penting kemenangan ini adalah Gottabaya Rajapaksa. Yang sebenarnya sewaktu konfik dia masih menjabat sebagai menteri pertahanan. Namun sebenarnya dalam penumpasan kelompok Pemberontak banyak terdapat kejanggalan didalamnya. Keberhasilan menumpas pemberontak ini membuat nama keluarga Rajapaksa dikagumi kembali oleh masyarakat.

Setelah habis 2 periode masa jabatannya, Keluarga Rajapaksa terus berusaha mempertahankan kekuasaannya. Akhirnya Pada Tahun 2019 Gottabaya Rajapaksa terpilih menjadi Presiden. Sedangkan Mahindra Rajapaksa menjadi perdana Menteri. pada Tahun 2019 world bank menetapkan Sri Lanka sebagai negara berpenghasilan menengah keatas, Namun hal ini tidak lepas dari Menghutang.

Selama menjabat Gottabaya melakukan beberapa kali kesalahan. yaitu mengurangi pengurangan pembayaran pajak, Sebenarnya kebijakan ini bertujuan menstimulasi kegiatan ekonomi. Sayangnya tidak berlangsung lama munculnya pandemi yang membuat berbagai sektor di Sri Lanka lumpuh,

Terutama di sektor pariwisata yang mengakibatkan Cadangan devisa negara berkurang 70%. lalu kesalahan yang selanjutnya impor pupuk kimia dilarang, Yang mengakibatkan Petani kesulitan bertani.

Hal tersebut mengakibatkan Sri Lanka harus mengimpor hasil pertaniannya harus diimpor. hal ini mengakibatkan kenaikan harga bahan-bahan pokok. Kondisi ini mengakibat perekonomian Sri Lanka terus menerus turun, hingga pada 5 Juli 2022 dinyatakan bangkrut karena gagal membayar hutang. 

Gotabaya rajapaksa menjadi sasaran utama amukan masa. Masyarakat Sri Lanka yang kecewa akan kebijakan pemerintah akhirnya ramai membuat slogan 'Gota go home' untuk menuntut presiden mundur. Akan tetapi, Gotabaya menolak tuntutan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun