Mohon tunggu...
Ahmad Khoiron
Ahmad Khoiron Mohon Tunggu... Guru -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Jerigen

24 Januari 2018   10:14 Diperbarui: 24 Januari 2018   10:16 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam kemarin, bersama rintik hujan yang enggan berhenti sejak siang, ku langkahkan kaki ini dengan penuh semangat, sebab putri semata wayang ku akan tidur, sehingga saya secepatnya mencari warung untuk membelikan pempers agar saat tidur nanti tidak ngompol. bukannya ingin membelajari anak untuk tidak bisa lepas dari pampers, tapi hanya karena di musim hujan ini, jika ngompol, maka sprei nya saat dicuci, lama keringnya. 

tepat jam 09.00 malam, desa yang sudah tidak bernafaas lagi, ditengah malam yang sunyi, jalanan yang sepi, kulangkahkan kaki ini dengan memegang payung ditanganku, akhirnya kutemukan sebuah warung yang masih buka. warung yang pemiliknya adalah seorang teman pada masa kecil dulu, Eko namanya, dia memang secara istiqamah menutup warungnya jam 09.00 malam.

"beli pampersnya, ko..."

"Ukuran opo?"

"sing L.."

Eko pun kemudian mengambilkan pampers yang ada di gantungan tokonya, dan saat itu kualihkan tatapanku pada sebuah botol-botol bensin eceran yang kosong. sehingga kutanyakanlah apa yang kulihat itu.

"Ko... saiki sulit mencari bensin di POM?"

"Nggak sulit sebenarnya, tapi bagi pembeli yang memakai jerigen dari bahan plastik tidak diperbolehkan, pembeli harus memakai jerigen dari bahan seng, karena ada kejadian di daerah pasuruan, pembeli yang mengisi bensin dari jerigen plastik, saat pengisian bensin tersebut terjadilah kebakaran, karena ada yang bilang kalau di kandungan bensin tersebut ada sebuah zat yang  bila bergesekan saat pengisian bensin.

akan bisa menimbulkan api. karena saat pengisian bensin tersebut, saat bensin dimasukkan kedalam jerigen, yang terjadi adalah pusaran, yang jika pusarannya kuat, bisa mengakibatkan gesekan antar zat tersebut, yang bisa berakibat menimbulkan percikan api, berhubung plastik adalah benda yang mudah terbakar, maka sangat mudah terjadinya kebakaran." terang Eko...

"sampai segitunya, ya...." pikirku

"yo wes Ko.. suwun yo.... pampers e"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun