Ini diibaratkan ketika kita diberikan sebuah tongkat, agar tongkat yang diberikan ke tangan kita seimbang, maka peganglah bagian tengahnya nicaya tongkat akan stabil dan seimbang dikedua sisinya. Begitu juga dengan metode menyikapi kesalahan orang lain, yaitu sikapi dengan adil dan seimbang. Maka dengan dengan meyebutkan sisi-sisi kebenaran yang ada padanya terlebih dahulu sebelum menegur kesalahannya artinya kita tetap membuat ia merasa bahwa ia dimata kita tetap orang yang baik, dan ketika kita menyebut kesalahannya ia tidak merasa harga dirinya jatuh dihadapan kita, dan tidak membuat ia tersinggung malahan dengan
kesadaran sendiri ia mengakui kesalahan yang ia perbuat.
Maka, jadilah kita orang-orang yang meluruskan pemahaman yang salah, tanpa membuat orang yang kita tegur merasa bodoh. Dan jadikanlah perkataan-perkataan yang kita lontarkan seolah-olah tidak menyinggung kesalahannya sedikitpun dan lebih banyak menyebut kabaikan-kabaikannya. Maka dengan ini kita telah menyikapi kesalahan orang lain dengan indah dan menawan, niscaya ia dengan sendirinya membuang kejelekan-kejelakan yang ada pada dirinya.