Mohon tunggu...
Ahmad Jauhaari
Ahmad Jauhaari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Mahasiswa 2021 Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Menyambut Ramadhan di Pesantren dan di Desa

3 Juni 2022   06:51 Diperbarui: 3 Juni 2022   06:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, siang, sore, dan malam semuanya. Bertemu lagi denganku diartikan mingguan tugas kewarganegaraan dari kampusku. Menjelang datangnya bulan Ramadan, Pada kesempatan kali ini saya akan membahas artikel dengan tema tradisi menjelang bulan Ramadan. Kali ini saya akan mengisahkan tentang pengalaman saya selama menyambut bulan Ramadan baik itu ketika saya di pesantren maupun di rumah.

Pada saat menjelang Ramadan, saya ketika berada di pondok pesantren tepatnya di Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah, Raci, Bangil, Pasuruan banyak melakukan kegiatan demi menyambut bulan suci Ramadan titik kami ketika berada di pesantren menyebutnya dengan berbagai acara seperti perlombaan, tasyakuran, dan berbagai macam kegiatan positif lainnya. 

Ketika Ramadan sudah dekat di pondok Kami biasanya kami belajar mengenai tentang keutamaan-keutamaan bulan Ramadan, aktivitas yang baik dilakukan saat bulan Ramadan, zikir-zikir dan wirid pada bulan Ramadan, memperbanyak membaca Alquran pada saat bulan Ramadan. Hingga pada saat telah tiba malam pertama bulan Ramadan, kami melaksanakan tasyakuran atas sampainya umur kami di bulan Ramadan. Capek Bang Bang kami memulainya dengan dzikir dan doa. 

Dilanjutkan salat Isya berjamaah bersama Abuya (Sebutan untuk kyai atau pengasuh pondok pesantren kami) dan para jajaran asatidzah pondok. Kegiatan kami dimulai dari bakda maghrib hingga pukul 10 sampai 11 malam. 

Kenapa terasa lama? Dikarenakan setelah tarawih kita tidak langsung bubar, melainkan kamu pujian-pujian terhadap bulan Ramadan, melantunkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan bershalawat kepada Nabi Muhammad sebagai rasa syukur kami karena telah diberikan kesempatan dan takdir baik hingga kami bisa sampai di bulan Ramadan ini dengan sehat walafiat dan umur yang Semoga selalu senantiasa diberi keberkahan. Kami melaksanakan salat berjamaah setiap malam dan tak pernah lewat satupun. 

Kami sangat senang karena kami lebih sering menghabiskan waktu bersama Abuya pada saat bulan Ramadan. Kami juga sering berbuka bersama di Lapangan. 

Dengan kesederhanaan yang menurut saya istimewa walaupun hanya dengan tiga butir kurma dan satu kantong es untuk setiap Santri yang berjumlah sekitar 4000 lebih di pondok pesantren kami. Kebersamaan tersebut tidak bisa kami lupakan dan merupakan kenangan manis bagi kami setiap harinya. 

Bulan Ramadan selalu membawa keberkahan, kebahagiaan, ketentraman hati dan jiwa bagi setiap hamba Allah yang mengagungkan bulan Ramadan. Ramadan menjadi bulan yang penuh kisah bagi umat muslim yang ada di seluruh dunia.

Adapun tradisi bulan Ramadan yang ada di daerah rumah saya, yaitu seluruh masyarakat berkumpul di masjid atas undangan pemimpin dusun. Sebagai acara atau tradisi secara turun menurun yang dilakukan oleh sesepuh sesepuh yang ada di desa kami, banyak sekali masyarakat yang begitu antusias dan senang akan acara yang dilakukan oleh pemimpin desa pada tiap tahunnya menjelang puasa guna meramaikan suasana Ramadan.

Seluruh masyarakat berkumpul di masjid untuk mengadakan tasyakuran, wiridan dan zikir berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan ceramah mengenai kebaikan-kebaikan di bulan Ramadan, keutamaan-keutamaan yang ada di bulan Ramadan, dan Bagaimana mengagungkan bulan Ramadan.

Dan kemudian para masyarakat juga saling silaturahmi dengan berkunjung ke rumah tetangga-tetangga. Pada awal malam Ramadan masyarakat melaksanakan salat berjamaah di Masjid. Dan setelah itu masyarakat kembali ke aktivitasnya masing-masing dan banyak pula orang yang melanjutkan aktivitas ibadahnya di masjid kuno menyambut bulan Ramadan. Diantaranya banyak yang mengaji Alquran sampai khatam berjamaah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun