Ujian Nasional (UN) tahun 2021 secara resmi telah diubah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Berganti jadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Sistemnya pun berubah. Jika UN dilakukan di waktu akhir sekolah, sedangkan penggantinya dilaksanakan saat di kelas 4, 8 dan 11.
Melegakan. UN tidak lagi jadi beban pembuat stres murid (dan Guru).
Bukan penentu mutlak satu-satunya ukuran kelulusan murid yang hanya berlangsung beberapa hari saja.
Keputusan Menteri Nadiem mendapat dukungan Presiden Jokowi.
Artinya dimaknai; Menteri Nadiem dapat mengerti maksud visi misi Presiden Jokowi.
Menteri Nadiem berhasil mencerna apa mau Presiden Jokowi untuk pengembangan dan peningkatan sisi pendidikan Indonesia ke masa depan.
Sehingga Presiden Jokowi tidak ada masalah dengan keputusan Menteri Nadiem.
Jika dicermati, hal ini menarik. Menarik sebab usia Kabinet Indonesia Maju (termasuk Menteri Nadiem di dalamnya) baru berusia sekitar 3 pekan.
Dengan usia 'jabatan' Menteri Nadiem yang masih "di dalam janin" ternyata mampu mengerti keinginan Presiden Jokowi dan merealisasikannya secara tepat.