Mohon tunggu...
Ahmad Imam Sucahyo
Ahmad Imam Sucahyo Mohon Tunggu... Lainnya - DPL: Dr. Rina Filia Sari, M.Si

Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara KKN KS-02

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Covid-19 dan Flu

16 Agustus 2020   18:22 Diperbarui: 16 Agustus 2020   18:13 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.medcom.id

Sekarang ini dunia sedang diheboh kan dengan munculnya penyakit zoonosis baru yaitu corona virus  disease atau sering disebut covid-19. Nah, masyarakat awam banyak yang tidak mengetahui perbedaan antara flu biasa dan corana virus karena gejalanya memiliki beberapa kemiripan walaupun sebenarnya berbeda jauh. Corona virus sendiri disebabkan oleh virus corona yang disebarkan melalui hewan tepatnya kelelawar atau bisa disebut sebagai penyakit zoonosis. Saat ini banyak warga yang mengira diri mereka tertular covid-19, walaupun sebenarnya mereka hanya terjangkit flu biasa. Hal seperti ini mengakibatkan kecemasan berlebih di masyarakat, sehingga masyarakat menjadi gampang stress dan ketakutan. Berikut ini akan saya jelaskan beberapa perbedaan antara flu dan virus corona, baik dalam penularan, pencegahannya, maupun gejala yang dialami. Virus corona sendiri memiliki efek yang sangat besar sehingga menjadi epidemi penyakit yang menyebar ke seluruh dunia atau biasa disbut pandemi.

  • Gejala dan Penyebab

          Flu biasa terjadi saat virus rhino atau rhinovirus menyerang saluran pernafasan, mirip seperti corona virus namun flu biasa hanya menyerang saluran pernafasan atas seperti hidung dan tenggorokan. Lalu gejala yang ditimbulkan akibat flu biasa yaitu bersin-bersin, hidung tersumbat dan berair, sakit tenggorokan, sakit kepala ringat, batuk dan demam (jarang terjadi). Gejala-gejala flu tersebut biasanya muncul antara 1-3 hari setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit. Sedangkan virus corona disebabkan oleh Novel Corona Virus Corona yang saat ini sedang mewabah, lalu virus ini menyebabkan keluhan pada saluran pernapasan bawah seperti pada laring dan paru-paru. Covid-19 memiliki 3 gejala utama demam tinggi, batuk kering, dan sesak nafas. Selain itu orang yang terpapar virus corona dapat juga mengalami nyeri pada otot, diare, mual dan muntah, sakit kepala dan pilek. Walalupun begitu gejala-gejala tersebut ini tidak selalu terjadi pada orang yang terinfeksi covid-19.

  • Cara Penularannya

          Flu dapat menyebar dengan tiga cara,cara yang pertama yaitu dengan cara penularan secara langsung seperti jika ada orang yang bersin dan sedang terinfeksi flu dan kebetulan dia tidak memakai masker maka virus penyabab tadi akan menyabar ke orang-orang yang ada disekitarnya dengan masuk melalui mata, hidung, atau pun mulut. Cara kedua melalui udara atau airborne yaitu saat seseorang menghirup aerosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah, dan yang terakhir melalui kontak fisik langsung pada orang yang terinfeksi, permukaan benda atau pun barang yang terkontaminasi. Corona virus memiliki cara penularan yang sama seperti flu, yaitu melalui droplet dan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, walaupun begitu virus corona belum menyebar melalui udara namun World Health Organization (WHO) sudah mengumumkan bahwa virus ini berpotensi menyebar  melalui udara (airborne). Maka dari itu perlu bagi kita memakai masker saat berada di luar rumah menghindari kontak fisik dengan orang lain dan selalu rutin mencuci tangan.

  • Cara Penanganan 

             Flu dapat ditangani dengan beberapa cara dan dapat dilakukan dirumah, diantarnya dengan beristirahat total minimal 24 jam tanpa melakukan aktivitas diluar rumah, rajin mencuci tangan dan membersihkan benda-benda yang berada disekitar kita agar tidak menular dengan orang lain, selalu gunakan tisu atau sapu tangan ketika bersin dan batuk, lalu banyak air putih dan suplemen kesehatan agar tetap fit dan yang terakhir mengkonsumsi obat jika demam sudah parah, obat yang dapat meringankan flu yaitu parasetamol. Sedangkan penangan covid sebenarnya memiliki penangan yang sama seperti penangan pada flu, jika seseorang terpapar virus corona maka harus diisolasi mandiri atau pun gejala yang di timbulkan parah maka pasien wajib di bawa kerumah sakit lalu di karantina. Maka jika sudah terpapar virus corona dianjurkan untuk memakan makanan yang bergizi agar sistem imun terjaga dan gejala yang di timbulkan tidak semakin parah. Sayangnya vaksin untuk penyakit corona virus ini  belum ditemukan. Nah maka dari itu kita harus mematuhin protokol kesehatan agar tidak terjangkit virus corona dan memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.

  • Morfologi Corona virus  dan Rhinovirus

           Virus penyebab flu dan covid-19 jelas memiliki morfologi yang berbeda sehingga gejala dan efek yang ditimbulkan pada manusia oleh kedua virus ini berbeda. Corona virus  merupakan virus dari subfamili orthocoronavirinae dalam keluarga coronaviridae dan ordo nidovirales kelompok virus ini dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Virus ini sampai ke manusia melalui perantara hewan yaitu kelelawar. Koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas tunggal plus dan nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Jumlah genom koronavirus berkisar antara 27--34 kilo pasangan basa, terbesar di antara virus RNA yang diketahui. Coronavirus adalah partikel berukuran besar, berbentuk bola kasar dengan proyeksi permukaan bulat. Diameter rata-rata partikel virus adalah sekitar 125 nm (125 m ). Diameter selubung adalah 85 nm dan panjang paku 20 nm. Selubung virus dalam mikrograf elektron muncul sebagai pasangan berbeda dari kulit padat elektron (kulit yang relatif buram terhadap berkas elektron yang digunakan untuk memindai partikel virus).

             Sedangkan Rhinovirus adalah agen infeksi yang sangat umum pada manusia dan umumnya menyebabkan pilek. Infeksi Rhinovirus berproliferasi pada 33--35 C , temperatur yang dijumpai di hidung. Rhinovirus anggota dari genus Enterovirus dalam famili Picornaviridae. Tiga spesies rhinovirus (A, B, dan C) mencakup sekitar 160 jenis rhinovirus manusia yang dikenali perbedaanya berdasarkan protein permukaannya (serotipe). Mereka bersifat litik dan merupakan salah satu virus terkecil, dengan diameter sekitar 30 nanometer. Sebagai perbandingan, virus lain seperti virus cacar dan vaccinia, sekitar 10 kali lebih besar atau sekitar 300 nanometer; sementara virus flu sekitar 80-120 nm.

          Itulah beberapa perbedaan antara flu biasa dengan covid-19, kedua penyakit ini cukup akrab di telinga kita. Jadi penting bagi masyarakat untuk mengetahui perbedaan antara dua penyakit ini agar tidak terjadi  kecemasan berlebih ataupun kebalikannya, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari penyakit-penyakit ini seperti selalu menjaga imun tubuh dan menjaga kebersihan diri. Adanya pandemi yang terjadi saat ini membuat kita harus menjalani kehidupan normal yang baru, saat ini kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan yang berlaku agar memutus rantai penyebaran covid-19. Nah, kita sebagai mahasiswa juga tentu harus taat pada aturan yang berlaku saat ini, selalu menggunakan masker saat berada di luar rumah, menghindari kontak fisik dengan orang lain, menjaga jarak, rutin mencuci tangan dengan menggunakan sabun cuci tangan ataupun hand sanitzer, dan menghindari keramaian.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun