Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kalau TNI dan SAR Kita Jago, Kenapa Yang Lain Tidak?

28 Mei 2015   10:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:31 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Pertanyaan itu muncul di benak saya, tatkala membaca berita tim SAR pencari Eri Yunanto mendapatkan penghargaan dari Negara. Memberi pertolongan dengan masuk ke kawah aktif gunung berapi cuma terjadi di Indonesia. Negara lainpun terbengong-bengong saking takjubnya. Belum lagi ketika menolong pesawat AirAsia kemarin yang jatuh di laut. Duniapun mengakui kehebatan mereka. Pikiran saya kemudian teringat pada perolehan TNI dalam ajang menembak internasional di Australia tempo hari, dimana sudah 8 tahun berturut-turut juara umum mengalahkan Amerika, Inggris, dan negara-negara lain di dunia. Menjadi yang terbaik di dunia! Menangnyapun menang telak dengan 30 emas, Amerikapun cuma 4 emas. Kalo di sepakbola kita ibarat Brasil, jagonya bola. Pertanyaan yang timbul di benak saya adalah jika prestasi ini berhasil ditoreh, kenapa bidang yang lain ngga?

Ya bidang lain, contoh sepakbola, misalnya atau olahraga lainnya. Kemudian prestasi pendidikan atau sains. Kenapa tidak bisa secemerlang TNI dan TIM SAR? Padahal logikanya sederhana, orang SAR atau TNI kan orang Indonesia juga. Sama-sama makan nasi, sama-sama hidup di Indonesia, sama-sama berbahasa Indonesia, sama-sama susah, sama-sama senang. Kan begitu kan? Tapi kenapa?

Kalo boleh saya mencoba menelaah mengapa TNI dan SAR bisa juara. Kuncinya sebenarnya ada dua: Pertama, mereka bukan selebritis, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan kerjaan tulus mengabdi pada bangsa dan negara. Mereka tidak dikerubungi wartawan. Ketulusan akan mendatangkan fokus dan berkah. Fokus dalam melaksanakan tugas dan berkah merupakan hadiah dari Tuhan, yaitu keberhasilan itu. Kedua, mereka punya hirarki komando yang jelas dan dijalankan dengan baik.

Sebaliknya yang terjadi pada orang-orang yang ingin berprestasi tapi berlaku seperti selebritis. Belum beraksi sudah merasa besar, tatkala dikerubungi wartawan, apalagi jika masuk tipi. Rasa Gede Rasa benar-benar membuat melayang, namun bagai kapas, ga ada bobotnya. Hilang semua apa yang sudah ditempa. Malah timbul rasa grogi, takut kalah, takut gagal, takut malu yang akhirnya pas melaksanakan tugas bubar semua, konsentrasi menghilang, kekalahanpun datang. Manajemen yang dikelola dengan jelek dan hirarkinya tidak jelas akan menghasilkan banyak berkonflik dan berintrik, sehingga anak buahnya bingung kerjaanpun ga bener.

Oleh karena itu saya pikir, orang-orang yang ingin berprestasi, di semua bidang di negeri ini, harus belajar banyak dari TNI atau Tim SAR. Kalau perlu tidak ada wartawan, tidak ada konferensi pers sebelum berhasil. Harus ada porsi untuk masuk camp di markas TNI atau SAR lebih banyak lagi. Jadikan hati ini tulus terlebih dahulu. Buang semua pikiran selain menjalankan tugas dengan baik. Bagi TNI dan SAR, teruslah menjadi inspirator kebangkitan negeri ini. Kobarkan semangat tulus melaksanakan tugas, tanpa banyak cakap tetapi dengan prestasi-prestasi yang terus diraih.

Doa saya insya Allah TNI dan Tim SAR Berjaya terus!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun