Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Punya Anak Pemalu

18 Februari 2020   09:00 Diperbarui: 18 Februari 2020   09:14 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya punya anak perempuan yang pemalu. Jajan ke toko sebelah saja baru berani sekarang ini ketika berumur 9 tahun. Sebelumnya malu kalau harus bertemu dan berkomunikasi dengan orang. Kalau jajan ke minimarket di pinggir jalan masih belum bisa, masih malu. Kalau dibecandain terkadang merah mukanya dan lantas menangis.  

Sejujurnya saya tidak keberatan dengan sifat pemalu anak. Saya pernah berkata pada ibunya, sebaik-baiknya perempuan itu yang berdiam di rumah, sesuai dengan surat Al Ahzab ayat 33. Untuk sifat malunya, Nabi Muhammad bersabda "Biarkan dia pemalu, sesungguhnya sikap malu merupakan bagian dari iman".

Seseorang yang mempunyai sifat pemalu berarti masih punya iman. Walaupun ia mungkin melakukan maksiat, namun karena masih punya iman, dia berusaha menutupinya. Ketika dia bertobat insya Allah, Allah SWT akan mengampuni dan menutupi aibnya, baik di dunia maupun akhirat. Apalagi kalau ia juga menutupi aib orang lain. Rosul bersabda riwayat Abu Dawud bahwa Allah mencintai rasa malu dan sikap sitru (menyembunyikan aib).

Berbeda dengan orang yang bermaksiat dan membuka kemaksiatannya, seperti orang yang bermaksiat dan menyebarkan di media sosial. Dosanya bisa tidak diampuni. Seperti dalam hadits riwayat Muslim berikut: "Setiap umatku diampuni kecuali mujahir, orang yang membuka aib sendiri, dan termasuk perbuatan membuka aib"  

Bagi saya mempunyai anak pemalu patut disyukuri. Sembari kita iringi dengan didikan, dan doa.

Wallahualam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun