Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setelah Kepergian Anak Kami, Adzra

17 Januari 2018   13:49 Diperbarui: 17 Januari 2018   14:18 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, anak kami, Adzra Sekarsari Abidah (8 tahun) pada tanggal 21 Desember 2018. Adzra wafat karena sakit mendadak dan telah dimakamkan Hari Jumat tanggal 22 Desember 2017. Allahummaghfirlaha warhamha waafiha wafuanha.

Tulisan ini saya posting dengan tujuan untuk berbagi, seperti tulisan-tulisan sebelumnya, terutama, bagaimana saya melewati masa berduka, bersama istri dan anak saya.

Tentu sedih. Sehari dua hari anak saya di rumah sakit, saya sulit menghentikan air mata yang menetes, apalagi ketika guru-guru Adzra dari TK dan SD datang beserta orang tua wali dan teman-temannya.

Namun di hari ketiga, saya berjanji kepada diri saya sendiri untuk tidak menangis karena saya percaya jika saya menangis, Adzra juga akan menangis. Kalau saya sedih Adzra juga akan sedih dalam ketidaksadarannya terbaring di rumah sakit. Saya percaya ada ikatan emosional antara saya dan Adzra. Hal ini juga yang saya sampaikan kepada istri saya untuk tenang agar Adzrapun tenang.

Di hari ketiga, yaitu Kamis jam 16.24, Adzrapun wafat.

Bagaimana kami melewati masa-masa ini?

Apa yang saya sampaikan ini, juga saya sampaikan kepada siswa saya. Kebetulan saya wali kelas di sebuah sekolah di Serpong. Menurut saya pengalaman ini sangat berharga untuk dibagi kepada yang lain terutama saat kita berusaha untuk melewati masa berkabung.

Yang pertama, saya mencoba sabar, berfikiran positif, dan mengambil hikmah dari kejadian ini. Yang saya lakukan adalah melalui pendekatan agama. Saya mencari referensi dengan tema "anak kecil meninggal" sesuai ajaran agama saya, Islam.

Alhamdulillah, saya mendapatkan kabar yang baik. Bahwa dalam Islam dipercaya bahwa anak kecil yang meninggal sebelum baligh, yang masih suci, ruhnya akan langsung berada di langit ketujuh, surga, di mana Nabi Ibrahim berada. Selanjutnya, dia akan membawa orang tuanya ke surga di hari akhir nanti. Dia akan menyambut dan menarik baju kita untuk kemudian kita diantar ke sana.

Tentunya ini merupakan kabar indah di masa duka kami.

Yang kedua. Kami sekeluarga mencari kegiatan baru. Kami berusaha hindari melakukan kegiatan yang biasa kami lakukan bersama Adzra, sampai formasi duduk di mobilpun kami ubah. Begitupun yang dilakukan anak kami yang kedua, termasuk menghindari mainan atau baju yang disukai Adzra. Sepertinya berat jika harus melakukan kegiatan seperti dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun