Mohon tunggu...
Ahmad Ilyas S.Ag
Ahmad Ilyas S.Ag Mohon Tunggu... -

Penceramah,Pendidik, Presenter, Penulis Mimbar Jum'at Harian Sumut Pos

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jabatan Itu Amanah, Bukan Penghormatan

10 April 2013   17:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:25 4565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sesungguhnyakami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, makasemuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akanmengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusiaitu amat zalim dan amat bodoh.

(QS.Al Ahzab: 72).

Amanah yangdibeban Allah kepada hambanya itu bermacam-macam. Di sini amanah sinonim dengankewajiban dan beban seorang pribadi. Secara umum amanah itu dibagi menjadi dua;amanah individu dan sosial. Amanah bersifat individu misalnya amanah fitrah.Dimana Allah menjadikan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada tauhid,kebenaran, dan kebaikan. Tugas manusia adalah menjaga dan melestarikanfitrahnya agar senantiasa selaras dengan syariat Allah dan waspada terhadapdorongan hawa nafsu agar tidak menyimpang. (Al-A’raf: 172). Amanah individulainnya, adalah amanah taklif syar’i, dimana setiap hamba yang sudahmemenuhi syarat tertentu dibebankan menunaikan kewajiban syariat Allah. Selainitu amanah individu ada amanah tafaqquh fiddin (mendalami ilmu agama).Di satu sisi ini bertujuan menjaga agama itu sendiri dari campur tanganmanusia. Di sisi lain ia sebagai rujukan manusia dalam urusan agama.

Tidaklah sepatutnya bagiorang-orang yang beriman itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidakpergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalampengetahuan mereka tentang agama.” (At-Taubah: 122)

Sementaraamanah bersifat sosial adalah amanah dakwah. Setiap Muslim berkewajibanmenyampaikan Islam kepada masyarakat. Tujuannya adalah membangun masyarakatMuslim sesuai dengan aturan Allah. Sehingga ia mampu menunaikan amanah lebihbesar yakni amanah untuk meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Tujuannya agarmanusia tunduk hanya kepada Allah Ta’ala dalam segala aspekkehidupannya.

Menyerahkan Urusan YangBukan Amanah

Menunaikanamanah bukanlah pekerjaan ringan. Bahkan langit, bumi dan gunung-gunung tidak mampu mengembannya. Allah swt berfirman:

Sesungguhnya kami telahmengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya engganuntuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dandipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim danamat bodoh.” (Al Ahzab: 72).

Manusiadiberi beban amanah kerena ia memiliki kemampuan berbeda dengan benda-bendapadat. Manusia memiliki hati dan akal fikiran, keimanan, perasaan kasih sayangempati kepada sesama yang mendukungnya menunaikan amanah. Amanah itu menentukannasib sebuah bangsa. Jika setiap orang menjalankan tugasnya dengan penuh amanahdan tanggungjawab maka selamatlah mereka. Sebaliknya jika diselewengkan makahancurlah sebuah bangsa. Sehingga Rasulullah saw mengingatkan dalam sebuah haditsnya,

“Bila amanah disia-siakan,maka tunggulah kehancurannya. Dikatakan, bagaimana bentuk penyia-nyiaannya?.Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan kepada orang yang tidakberkompeten, maka tunggulah kehancurannya”. (Bukhari dan Muslim).

Namun demikianamanah itu memiliki tingkatan dan kadar berat ringannya. Beratnya amanahdipengaruhi oleh faktor kapabilitas dan ruang lingkup dan cakupan penunaiannya.Semakin tinggi kapabilitas, jabatan dan luas ruang lingkup seseorang, makasemakin berat pula amanahnya. Di sini bisa katakan bahwa amanah kepemimpinanadalah paling berat. Tak heran bila ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkanamanah seperti di atas lebih ditujukan kepada para pemimpin, pejabat publik,dan penegak hukum. Karenanya, Islam memiliki perhatian besar terhadap masalahyang satu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun