Mohon tunggu...
Ahmad Hidayat
Ahmad Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Education

Seorang pendidik yang sesekali menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menawar Kehidupan

16 September 2020   16:46 Diperbarui: 18 September 2020   14:26 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com

Banyak orang mengelabui orang.
Lewat kata-kata, foto-foto dan kehidupan maya.

Banyak mata mengelabui mata.
Lewat kedipan, lewat tangisan dan lewat ancaman-ancaman.

Banyak hidup mengelabui hidup.
Lewat keluarga, barang-barang dan balkon rumah.
Banyak maharana mengelabui maharana.
Lewat sandiwara dan permainan halus.
Kemudian dia menjadi nyata.

Hari ini jumlah manusia yang menawar kehidupan semakin banyak.
Ketakutan, putus asa dan derita saling sahut menyahut dan sambung menyambung seantero jagat.

Yang miskin meronta-ronta ingin kaya.
Yang bodoh teriak-teriak ingin pintar.
Yang lemah sesumbar meminta keadilan.
Yang sakit hanya mengelus dada.

Benar, banyak orang, mata, dan tangisan yang mengelabui.
Benar, tak sedikit yang berhasil.
Benar, tak sedikit yang tertipu.

"Bogor, September 2020"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun