Mohon tunggu...
Ahmad Heru
Ahmad Heru Mohon Tunggu... wiraswasta -

penyuka kereta api, pengagum danau dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri yang Tak Kembali dari Gunung Salak

18 November 2013   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:59 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sahabat dan teman yang berkunjung sangat menolong dalam memberikan saran-saran  dan membuat saya betah. Ong,sahabat tersetia, membagi pengalaman dan nasihat , hidup di rumahnya yang  serupa . Hadiah pertama yang dibawakan teman dan sahabat  kerumah adalah kelambu dan kentongan kayu tradisional , menyadari bahwa rumah baru berada di tempat  langganan  byar-pet pinggiran kota. Kemudian tamu yang paling setia  berkunjung di rumah secara serbu tiba-tiba dan buka-bukaan adalah – tentu saja - nyamuk.

Pembenah rumah dan praktisi lingkungan paling handal adalah Pak So’eb, si tukang kayu setia yang dari waktu ke waktu bekerja di rumah sejak jaman VOC dahulu. Pak So`eb. Lahir sebagai anak tertua seorang dukun terkenal di Banten, ialah yang membimbing seisi rumah  menyiasati hidup selaras alam.  Ia adalah pria yang paling sering memberikan kejutan mini berwawasan maxi pada seisi rumah :  tanaman dari bantaran sungai tempatnya tinggal , kerang pembersih paso, sepotong kayu istimewa agar selamat dan betah di rumah baru . Semua hadiahnya khas , penuh mengandung makna.

Seiring dengan memudarnya bau semen dan cat  di rumah , invasi nyamuk mulai menggerogoti rumah. Problema ini diatasi dengan memasang kelambu di semua tempat tidur dan sofa, memakai dupa wangi , membakar  daun-daun kering di sore  hari ,  membeli raket pembunuh nyamuk dan bersahabat dengan semua cecak dan toke penghuni rumah.

Memasang kawat nyamuk hampir tidak mungkin , berhubung konstruksi bangunan yang buka-bukaan dan membiarkan sebanyak mungkin udara bergerak dan masuk.

Strategi non-obat semprot ini tidak dianut oleh seluruh rumah. Keluarga yang merasa sudah menjadi warga kota metropolitan  tidak melihat mengapa rumah ini mesti balik ke jaman kelambu . Tak sadar hidup mereka total berhenti jadi peng-konsumsi Baygon dan obat sejenis di rumah ini.

Kebun yang cukup luas untuk ukuran Jakarta pinggiran dan kekurangan ide mutakhir, disiasati dengan mencuri kearifan para peladang di pedalaman. Sebagian kebun dibiarkan berkembang sesukanya; sedangkan di daerah dekat rumah tanaman pot menjadi primadona. Ternyata faktor ini menolong sekali dalam menyaring polusi udara dan terik matahari.

Di kebun, tanaman favorit adalah tanaman yang tidak usah diurus  dan  memperbanyak diri sendiri seperti umbi-umbian, rempah-rempah, berbagai jenis pakis tanah dan pohon, anggrek liar,tanaman obat, dan pohon/semak dengan biji-bijian yang diminati  burung. Semua tanaman dan pohon yang rentan penyakit mati sendiri dan yang kuat bertahan,karena kebun tidak mengenal pestisida.

Agar kebun tetap asli,sesedikit mungkin  pohon ditebang .Keladi liar berubah peran menjadi tanaman hias berdaun lebar . Demikian juga dengan semua rumpun pisang dan pohon buah  yang ada. Batang pohon yang gemuk dan bercabang diusahakan menjadi  kebun vertikal dengan menempeli  bermacam pakis dan anggrek liar pada batangnya.

Tanaman dan pohon tambahan pada umumnya didapat dari kebun teman, mengambil di pinggir jalan ,atau dibawa dari daerah atau hutan , bila sedang dinas  di lapangan. Matoa dari Papua, Nimba dari Sumbawa, bibit bunga dari Manggarai , Pakis pohon dari kaki G.Rinjani , palm dari Ujung Kulon  dan Kadaka dari Tomohon bertahap menjadi penghuni kebun.

Setelah masa penyesuaian diri maka tanaman yang paling bertahan diusahakan untuk diperbanyak dan berfungsi sebagai benang merah  dari kebun. Ternyata pakis kadaka Tomohon menjadi tanaman raksasa yang menakjubkan dan memberi kebun semacam “jungle look” yang mengundang decak kagum  para tamu dan kemudian menjadi pemberi arah “Lokomotif” perkembangan kebun selanjutnya.

Semak dan pohon yang berbunga harum; kemuning , jahe hutan, arum dalu dll. , ditanam dekat rumah khususnya teras , dan jalanan setapak dikebun . Di malam hari sehabis hujan, bau harum bunga membuat kebun terasa akrab dan bercerita.

Seiring waktu banyak burung bertandang ke kebun. Praktis semua burung peliharaan tetangga yang kabur kemudian bersarang di kebun,karena makanan selalu tersedia : biji dan buah pohon atau sisa makanan anjing di teras. Penghuni  tetap kebun  adalah burung gereja, perkutut, ketilang, pipit, kolibri lokal, dan berjenis burung kicau. Pernah juga parkit, betet, dan kakatua berkunjung ke rumah kami. Puyuh diawal waktu masih berkeliaran di kebun,yang kemudian hengkang karena tidak tenteram di kejar-kejar anjing.

Gudang makanan terbaik bagi keluarga musang di tanah tetangga sebelah maupun di kebun sendiri adalah pohon-pohon buah yang tua dan tinggi. Di malam hari papa mama musang dengan semua anak-anaknya asyik memanen buah-buah yang  masak. Bau pandan menyengat kemudian menyebar kemana-mana dan membuat semua penghuni rumah berkaki empat menyalak-nyalak jengkel dan cemburu dan seisi rumah pusing karena kurang tidur.

Keberadaan musang ini membawa permasalahan tersendiri dalam rumah. Atap harus sering diperbaiki,karena tergeser oleh lalu lalangnya keluarga musang.

Kemudian diambil strategi pengalihan kebun belakang tempat bermain musang sebagai resort yang dijaga oleh pasangan bebek dan angsa yang galak dan rakus.

Bebek dan angsa kemudian juga menjadi pembersih hama kebun yaitu bekicot dan keong-keong mini yang diambil dari kolam. Tapi bebek dan angsa  juga mencukur tandas halaman belakang dari rumput dan tanaman-tanaman lainnya…..

Penghuni kebun terbaru adalah tiga ekor bajing lucu ceria berpita milik tetangga sebelah. Dibeli sebagai pet untuk anak-anak , bajing tetangga kemudian membuat pilihannya sendiri: pindah ke ke kebun dengan sumber makanan terbanyak dan termudah .

Melompat-lompat seharian diantara dahan pohon dan melahap panen buah yang ada, Mr. Bajing kemudian menemukan jalan pintas menuju kebun belakang dengan meniti balok-balok rumah, lewat ruang kerja, menyambung keatap bangunan belakang untuk kemudian lepas landas melompat ke pohon rambutan salah satu tujuan utama. Setelah rumah menjadi jalan pintas para bajing tamu tidak diundang ini, para tikus di rumah heran bin ajaib hengkang entah kemana.

Elemen air dan angin seyogyanya menjadi pendamping akrab sebuah  rumah. Tapi karena masih bingung membangun kolam permanen , maka dibuat sejumlah solusi sementara. Kolam ikan improvisasi pertama  dibuat dengan memanfaatkan buis beton yang tidak terpakai . Air kemudian mengundang banyak jenis katak untuk datang dan bermukim di kebun .Lalu  seisi rumah  belajar , keberadaan katak - selain salak anjing nada tinggi - adalah barometer handal dalam memantau ada tidaknya ular di kebun di masa-masa  awal rumah berdiri .

Malam hari katak memberikan konser gratis sebagai lagu nina bobo. Pada waktu itu terpikir  alangkah baiknya bila ditambah dengan nada bas kodok batu  besar  dengan suaranya yang khas , berat dan kencang .

( “Mengapa membeli hanya seekor ibu ? Dagingnya ‘kan terlalu sedikit untuk dimakan ?”)

Di hari ketiga  si kodok hitam legam ditemukan di kebun tercabik-cabik mengenaskan digigit Pascal, si anjing perayu dan pencuri hati yang berdarah pemburu.

Kolam-kolam mini berikutnya adalah gentong dan paso air , disusul dengan bak plastik industri  di tahap akhir. Mereka tersebar dikebun dan teras dekat rumah . Kilau air mengundang langit  berkaca dan di malam hari bulan tergapai di tempayan .

Seiring dengan tumbuhnya pulau-pulau daun teratai di  wadah air dan paso , burung-burung  berdatangan untuk mandi dan bercengkerama di kolam-kolam mini ini  . Pemandangan yang tidak pernah membosankan.

Di kemarau yang panjang dan gersang penghuni-penghuni pohon aneka bentuk dan warna memberanikan diri untuk turun. Mereka kemudian tidak saja  menemukan sumber air di kolam mini tapi juga berkenalan dengan penghuni rumah yang memperhatikan mereka secara seksama dengan mata hampir  tidak berkedip.

Di  siang hari rumah terasa sejuk oleh cahaya yang terfilter oleh rimbunnya pohon dan atap menjorok. Kesejukan di ruang dalam ditunjang oleh suasana temaram teduh. Ubin batu alam dan ubin terra cotta bakar , mengundang orang untuk bertelanjang kaki . Anjing peliharaan menemukan tempat-tempat  favorit mereka untuk tidur siang dan keluarga toke bermukim dibelakang lukisan ,membantu para penghuni rumah dalam perburuan  nyamuk nakal.

Dengan adanya kenyamanan baik bagi manusia maupun binatang, beberapa keterbatasan perlu ditolerir. Lantai dibiarkan telanjang tanpa karpet dan tidaklah seapik dan sebersih seperti yang biasa terlihat di sinetron dan iklan TV, tapi memberi kesempatan untuk hidup dan bernapas bagi semua penghuni rumah : manusia maupun binatang.

Dengan teman dan sahabat setelah pindah rumah , hubungan mengalami suatu proses perubahan pula . Yang mau bersusah payah melawan kemacetan  untuk sampai kesini biasanya adalah sahabat dengan anak-anak dan teman serta rekan kerja dari luar negeri.

Anak-anak kota metropolitan menyebut komentarnya melihat rumahku ini : “hutan” dan “kebun binatang” bisa dibawa berkunjung ke rumah, karena mereka senag, bisa bermain-main dengan binatang peliharaan yang ada dan menjelajah kebun .

Benar memprihatinkan.

Teman dari luar negeri menghargai kebun  yang sengaja dibiarkan semrawut teratur dan menyebutnya, “a natural garden” atau kadang lebih elegan “ your secret garden” .

Serangga dan nyamuk untuk mereka bukanlah masalah besar dengan repellent ampuh yang dibawa, dan biasanya mereka ingin seharian duduk dan bekerja di teras, di courtyard-courtyard di dalam  dan juga makan  di luar atau – mengapa tidak?-  sekalian saja menginap.

Melihat perkembangan ini kemudian sebuah amben dari kayu bekas dibuat menjorok keluar di teras atas  oleh pak So’eb .Tempat ini berfungsi  baik sebagai tempat  tidur di luar maupun untuk makan lesehan. Duduk di amben ini terasa seperti kita duduk diatas pohon . Kolong dimanfaatkan untuk kandang binatang, mencuri model yang dilihat di pedalaman Kalimantan pada waktu berumah dengan keluarga Iban di rumah panjang.

Komentar  keluarga yang datang dan teman-teman beragam , setelah melihat rumah dan kebun yang dinilai mereka berbeda dengan rumah konvensional yang dihuni sendiri. Dari memuji setinggi langit , memanfaatkan sebagai ajang pendidikan untuk si anak sampai langsung bertanya apakah kiranya kehabisan dana  dan apakah rumah ini benar sudah selesai ? Apakah kebunnya tidak perlu dibersihkan dan dibabat secara teratur ?

Kemudian keluar serentetan nasihat-nasihat tentu saja dengan maksud  baik , dan berawal  dengan kata “ SEMESTINYA”, yang sering membuat sipemilik rumah tersenyum sayu dan memandang dengan pandang menerawang jauh menembus  si tamu.

Pada waktu salah  seorang sahabat menjadi cacat, dibuatlah teras yang berbatasan dengan kebun dan  ramah terhadap lalulintas kursi roda . Teras perpanjangan atau “teras bawah”  sebagian beratap  fiber jernih  dan setengah bernaung dibawah  rimbunnya pohon takbernama.

Kemudian dipasang  lantai  batako yang rongganya  diisi dengan semen agar lebih kuat dan diatur dengan motif gedek. Sebuah solusi alternative karena tidak mampu membeli batu candi yang aduhai itu.  Lantai batako a la batu padas candi  ditanam diatas  pasir gunung agar bisa  bernafas dan menjadi hijau dengan tumbuhnya lumut dan menyebarkan hawa  sejuk sepanjang hari, disamping menjadi ruang tamu , juga menjadi taman luar ang disengaja berlangit terbuka.

Bila Anda bertanya apa manfaatnya  hidup selaras alam ?

Mungkin jawab pertama  adalah dari segi kesehatan dan kwalitas hidup  dan oh…

begitu banyak hal-hal lain.

Dia Su`eb. Setiap hari kini kerjaannya duduk disitu. Melamun. Diatas kursi roda.

Kasian memang.

***

Di tengah pergumulan dengan uang (berhala), kadang ada satu waktu kita ditelanjangi untuk diseret kembali ke hakekat ,kita dipaksa untuk melihat sesuatu yang tak pernah disaksikan dunia,kadang pula disentuh untuk terus menatap itu dan menyaksikan untuk kita hidupi disini.mereka menganggap kita pembohong,mencemooh dalam hatinya,berteriak dan mentertawakan di belakang telinga kita!!

Nak, pada saat itu kita merasa sendiri….kadang kawan terdekat pun tak percayai kita…apa yang kita pegang saat itu?tak ada satupun atau apapun yang harus kita pegang..berpeganglah pada ridho allah nak..meskipun yakin kita padanya hanya sebatas kata dan ragu,tapi hanya itulah yang kita punya saat ini…
Damar arjuna, ketika para malaikat berjalan melintasi waktu dan menoleh pada sesuatu yang terlihat tak berguna,mereka tersenyum pada apa yang tersusun rapi di buku dunia…yaa ini merupakan jawaban atas apa yang manusia rindukan saat ini.

Salah satu malaikat mendekatiku dan memandangiku dari matanya yang bening seolah olah dia ingin berkata,” pergilah kau jauh dari sini,agar kami para surgawi tak terhalangi pandangan dari tugas istimewa kami “, kedua tanganku terangkat dan mengembang seolah olah datang kekuatan dari matanya yang membuatku seakan melayang.

.hai raja manusia kedatangannya adalah waktu yang sudah terbuang sambutlah kedatangannya dengan tangan terbuka rawatlah ia dengan kasihmu yang sudah lama kau pendam…gema suara yang kudengar adalah sebagian dari ketakutan yang akan ku raih….

Sebuah belati emas telah merobek jantungku mengeluarkan semua yang ada didalamnya lalu sesirapan mata kulihat angin taufan lari ke arahku dan merobek seluruh kulit yang ada di tubuhku lalu 3 dari pasukan berkuda patahkan kepala dan kaki ku hingga terpisah seluruh badanku…

Lalu serombongan anak2 kecil berlarian dan memunguti bagian2 dari tubuhku itu dan membawanya lari lari kesana kemari,sakit yang menjalar dari tubuhku membawa aku pergi ke tempat sempit dan pekat oleh bau harum yang tak pernah ku cium selama ini….gerangan apa lagi yang akan terjadi atas diriku ini?

Kurasakan tangan dan kakiku kembali pada tubuhku semula dan jantungku pun kembali berdetak,seorang bikkhu mendekatiku dan mulai mengambil air yang ada di kolam cendawan lalu mulai mengguyurku perlahan sambil mulutnya terus bergumam..rasa hangat mulai terasakkan di seluruh tubuh baruku..dan akhirnya 11 wanita muda membawaku ke arah dalam bangunan yang sangat asing untukku,di dalam bangunan itu tak kujumpai siapa2 hanya wanita muda dan anak2 kecil yang sedang bermain tenaga ku mulai kurasakan seperti sedia kala,ketika aku sampai di dalam pintu besar itu kulihat para………………………….

Dimana kawan2 ku yang lain? Yang selalu ada setiap harinya,yang selalu mencaciku seakan aku adalah si gila yang pemimpi? Dimana keluarga ku yang setiap saat selalu ada meskipun selalu menganggapku benalu tak berguna? Dimana semua hartaku yang kukumpulkan dengan susah payah dan keringat dan darah?dimana dunia yang penuh kasih itu? Etika dunia dalam pandangan manusia adalah sesungguhnya salah besar dunia adalah maya dan akhirat adalah nyata bukan kebalikannya…aku menunggu kalian semua disini untuk kita bersama sama melihat yang sebenarnya..aku sudah mati dan mati itu adalah gerbang pertama untuk kehidupanku!! Kawan semua adalah tiada dan dari ketiadaan itulah awal mula persaudaraan yang sejati tanpa cela tanpa dendam, iri,tamak dan hasut…!!!

Aku sudah sampai disini dan disinilah tempatku yang sebenarnya….
Suatu saat aku akan menggenggam dunia ini tanpa dendam,suatu hari aku akan meniduri bumi dengan cinta yang tak terbendung,suatu saat seluruh makhluk hidup akan menatapku dengan takjub dan bersahabat..walau kini aku masih bersemayam dalam kandungan mahligai embun! Tapi aku tahu untuk apa aku dilahirkan dan atas tujuan apa aku ada..semua berawal dari ketakutan anak adam yang selalu membuat

Kekacauan yang kelak akan membawa mereka dalam perebutan tahta yang tak bernilai di hadapanku,mereka adalah manusia manusia budak keinginan yang mereka namakan nafsu..mereka akan diseret pulang dengan paksa dengan jeritan dan tangisan seperti anak kecil yang diseret oleh ibunya pulang karena baru saja mencuri dan merebut mainan temannya..mereka takan peduli dengan ujian dan adzab yang terus menerus diturunkan,mereka tidak takut pada apa yang kelak akan mereka dapatkan kelak,mereka akan terus begitu sampai suatu saat……

Apa yang kau tunggu di dunia yang kau namakan surga ini? Aku datang dengan kebencian yang dalam padamu..aku benar benar benci dan ingin sekali menikamkan ujung pedangku di kedua mata kalian,dan meghancurkan kepala kalian dengan kaki tungganganku….sumpah demi langit dan bumi dan keagungan para hati yang suci ingin sekali di detik ini pula aku turun dan menenggelamkan seluruh hidup dan penghidupan kalian yang sangat dibanggakan olehmu!!!Mencuri melukai meniduri dan memaki seakan menjadi halal bagi duniamu,seakan akan masih ada maaf untukmu sekarang…berbuatlah sesuka hatimu,sekehendak iblis yang kini ada di kanan kiri mu dan sekelilingmu…nanti saatnya………………….

Kini semua peringatan sudah tak ada artinya lagi hanya orang orang gila yang masih mendengarkannya karena merekalah dunia ini hidup karena keberadaan merekalah yang membuat ini lebih baik,sabda telah dilontarkan dan terompet tanda kehancuran sudah diambil dari tempat abadinya serta anak anak kecil berhenti bermain untuk berdoa bersama kami,dan air bah siap di turunkan…ini saatnya….


hari ini bulan ketiga sangkala bumi,kami ambil satu persatu yang kalian ciptakan dan kalian banggakan selama ini,ingat takkan ada satupun kami lupa akan perbuatan kalian yang menjijikan itu.kami adalah pencinta dunia tanpa cela dan kami akan membuat itu setelah kami hancurkan generasi cabul yang kalian namakan suega ini!!!.bermimpilah tentang segala sesuatu yang kalian namakan ratu adil dan berharaplah akan datang pertolongan atas diri kalian dari imam kalian,karena merekalah yang akan menghukum segala-galanya,merekalah hukum itu sendiri!!!!.
Ini bukan peringatan tapi inilah janji yang akan kami tepati disaat matahari pergi bersama bintang timur membelah lautan membawa 11 bocah abadi, kami tetapkan hukum diatas hukum dunia.tunggulah gianjar pawung yang akan meneriakkan semua janji kami sehingga akan terdengar sampai ulu hati kalian, manusia tak berbudhaya!!

Apakah kalian masih bisa bernafas saat itu?apakah masih bisa kalian merasa tinggi atas manusia lainnya?bila kau merasa mampu melihat dan mencuri rahasia kami maka sebutkanlah berapa purnama lagi kalian masih bisa bertahan menatap wajah kami?.bahkan iblis diatas iblis pun tak mampu menyamai kekuatan yang maha abadi.coba lihatlah,apakah kalian mampu melihat para leluhur kalian yang kesusahan bernafas dilumpur panas kami?.manusia2 yang merasa maha perkasa, cobalah ketentuan kami, suruhlah para imam kalian untuk menahan amarah dan ketentuan kami, mereka akan binasa sebelum waktunya sebab seluruh kekuatan telah diangkat atas mereka semua………………..

Bintang timur dan raja manusia
akulah pembuka mimbar negeri ini, bekalku sebilah pisau dan jantung anak adam. petaka ada dalam lidahku. siapa yang menyangkal ucapanku sama dengan membelah bumi untuk raganya sendiri, siapa yang melempariku dengn kotoran, dialah yang akan memakan kotoran tungganganku, katakan itu pada mereka, anak-anak adam……………………….babar!!!!!!.

Biarlah aku menunggu di bukit sinar,takkan kubiarkan sedikitpun mentari silap dari pandanganku dan takkan ku biarkan bintang baru menari sendirian diatas sini.pergilah sedulur2, waktu selalu mencuri curi dari kesilapan kita akan beban tertanggung ini, kita tidak pernah tahu apa yang ada didepan sana. sejurusan mata ini telah terlihat, mereka memburu apa yang mereka buru meskipun mereka takakan pernah temui meskipun itu ada di pucuk matanya. biarlah kita songsong derita baru walaupun sia-sia setidaknya ada tuntunan rasa disini. jangan pernah percaya hati dan pikiranmu karena mereka adalah penipu terbesarmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun