Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejahatan (Tak) Sempurna [#2/2]

7 Januari 2023   10:01 Diperbarui: 7 Januari 2023   10:14 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan menyebutkan Revan sudah menempati kamar bawah pojok itu selama satu setengah tahun hingga peristiwa tragis itu terjadi. Karena letak kosannya dekat dengan kampus, ia selalu berjalan kaki saat berangkat dan pulang kampus. Perjalanannya hanya sekitar sepuluh menit dan rutenya pasti melewati telaga yang menjadi tempat ia ditemukan tewas di kemudian hari.

Inspektur David memperhatikan akses jalan menuju kosan itu. Karena kondisinya sempit, gang itu hanya memungkinkan untuk dilalui oleh motor saja. Sementara mobil hanya bisa sampai di depan gang masuk. Selanjutnya penumpang mobil terpaksa harus berjalan sekitar seratus meter untuk bisa sampai di kosan tersebut.

Setelah melihat langsung kondisi kosan, telaga, dan kampus, segala kemungkinan terkait pelaku masih terbuka lebar. Dengan mengaitkan hasil otopsi dan fakta di lapangan, penelusuran mengarah pada suatu petunjuk. Pembiusan korban yang membuatnya tak sadarkan diri diyakini terjadi sebelum korban dibawa dan dibuang ke telaga.

Dari sana muncul spekulasi mengenai bagaimana korban bisa sampai di telaga. Dugaan yang paling kuat adalah korban dibawa dengan menggunakan mobil. Penelusuran kemudian berlanjut pada para pengguna atau pemilik mobil yang ada hubungannya dengan korban.

Di masa itu, tidak banyak mahasiswa yang mengendarai mobil pribadi saat ke kampus. Salah satu dari mereka adalah Tomi. Hal demikian diakui oleh teman-teman kuliah Tomi. Dalam pandangan mereka, kesan kaya dan berada tercermin pada diri Tomi. Tidak hanya mobil tapi juga barang-barang dan gaya hidup yang Tomi miliki. Semua itu membentuk citra dan identitas Tomi yang berkelas dan bonafide.

Saat jiwanya belum berpisah dari raganya, Revan kerap didatangi teman-temannya. Salah satunya adalah Tomi. Pendapat itu diperkuat oleh salah seorang teman kosan Revan yang kebetulan juga teman satu fakultas dengan Tomi.

Ia mengaku pernah melihat Tomi beberapa kali datang ke kosan secara kebetulan ia juga sedang berada di kosan. Semua kedatangan Tomi itu terjadi di waktu sore menjelang malam. Namun ia tidak tahu apakah Tomi datang pada waktu itu memakai mobil atau tidak. Karena jalan masuk yang sempit, tidak memungkinkan mobil bisa sampai persis di depan kosan.

Penelusuran Inspektur David berlanjut ke rumah orangtuanya Tomi di Jakarta Selatan. Bak istana di negeri dongeng, rumah itu terlihat besar, luas, megah, dan mewah. Diketahui bahwa orangtua Tomi adalah pengusaha papan atas yang memiliki gurita bisnis di berbagai bidang dan tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.

Dari pengakuan satpam yang ditemui Inspektur, Tomi ternyata sudah lama berada di luar negeri. Sejak lulus kuliah, ia langsung berangkat ke Jerman untuk belajar dan juga bekerja disana. Selama disana, ia jarang sekali pulang ke rumah. Meski tidak memiliki saudara alias anak tunggal, ia terkesan tidak terlalu dekat dengan orangtuanya.

Tak banyak informasi yang diperoleh terkait Tomi selain dari penelusuran itu. Kepergiannya ke luar negeri dan kebermukimannya disana menyisakan pertanyaan besar. Tanpa kesaksian langsung darinya sulit untuk mengungkap dugaan yang mengarah pada dirinya. Sayangnya kondisi seperti itu tidak akan berubah selama ia masih berada di luar negeri. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan jika suatu hari nanti ia akan pulang kembali ke Indonesia.

..........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun