Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejahatan (Tak) Sempurna [#2/2]

7 Januari 2023   10:01 Diperbarui: 7 Januari 2023   10:14 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sepanjang yang saya ketahui tidak ada. Dengan kepribadian supel dan gaul yang ada pada dirinya, tampaknya bermusuh-musuhan bukanlah sifatnya. Lagipula ia tipe orang yang santai, asyik kalau diajak ngobrol, dan suka bercanda," ujarnya.
 
"Apa anda mengenal Tomi?" tanyanya.

"Tidak kenal tapi hanya tahu saja," ucapnya terkejut dengan pertanyaan itu.

Lidya buru-buru berkata, "Karena anda menanyakan tentang Tomi, saya ingin menyampaikan sesuatu terkait dirinya dan Revan jika anda tidak keberatan mendengarkannya. Saya harap informasi ini bisa berguna dan membantu anda dalam melakukan investigasi kasus ini."

"Silahkan anda ceritakan," sahutnya.

"Suatu ketika saya berjanji akan datang ke kosan Revan sore hari untuk meminjam bahan kuliah. Saya tidak tahu apakah ia lupa dengan janji itu. Namun ada hal ganjil yang muncul pada saat itu. Saat tiba di depan pintu kamarnya, saya melihat ada dua pasang sepatu yang tergeletak. Saya hanya berpikir keduanya milik Revan."

"Saat saya mengetuk pintu kamarnya, terdengar seperti suara grasak-grusuk buru-buru membereskan sesuatu lalu terdengar suara pintu kamar mandi yang ditutup. Saat pintu kamar dibuka, Revan seperti tidak menyangka kalau saya akan datang."

"Eh, Lidya!" kata Lidya menirukan Revan.

"Oiya, maaf. Aku kok lupa ya?" ujarnya kembali menirukan Revan.

"Revan yang terlihat bertingkah cukup aneh, segera mengambil bahan yang ingin saya pinjam. Saat saya berdiri di depan pintu kamarnya yang terbuka,  saya melihat sebuah jam tangan di atas kasurnya. Sama seperti halnya sepatu, saya pikir jam itu juga milik Revan."

"Namun di kemudian hari, sepatu dan jam tangan yang saya lihat di kamar itu ternyata bukan milik Revan tapi Tomi. Itu artinya Tomi ada di kamar itu saat saya datang hari itu. Pertanyaanya, kenapa ia mesti sembunyi di kamar mandi jika memang bertamu secara baik-baik. Lalu kenapa juga Revan bertingkah laku aneh seperti orang yang kepergok telah melakukan sesuatu yang buruk," paparnya.

"Jadi menurut anda, apa yang terjadi antara Revan dan Tomi di kamar saat itu," tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun