Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Penghubung

23 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 23 Oktober 2021   10:23 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baik, Pak Roy," katanya sambil mengisyaratkan agar membawa tas kantong yang ada di samping kaki Roy.

......

Berita Roy yang terinfeksi virus dan dirawat di rumah sakit itu, sampai ke telinga Danu. Ia langsung mengirim bingkisan parcel buah disertai kartu ucapan duka cita ke sang sahabat. Parcel itu diterima Evi saat kondisi Roy mulai berangsur pulih tapi masih berada di rumah sakit. Melalui pesan di WA, Roy mengucapkan terima kasih atas perhatian dan doa yang Danu berikan.

Selang seminggu setelah menghadiri acara di sekolah, mereka berdua bertemu kembali. Saat itu pandemi belum merebak sehebat sekarang. Sambil santai bermain golf, keduanya bertemu dan menyambut si pengusaha, Yogie Suhendar, di Sabtu pagi yang cerah itu. Itu semua idenya Danu. Ia yang mengatur dan mempertemukan semua pihak yang terlibat agar saling kenal dan memahami apa yang ia rencanakan sehingga tidak menimbulkan perbedaan dan kesalahpahaman.

Dari berkas yang diberikan Danu saat di sekolah waktu itu, Roy mengetahui profil si pengusaha dan perusahaannya. Seperti keturunan Tionghoa lainnya, bisnis yang digeluti Yogie tidak jauh dari jejak keluarga besarnya. Selain pertambangan dan energi, ia juga bergerak di bidang konstruksi dan properti. Dengan pengalaman puluhan tahun yang sudah dilalui, bisa dibayangkan setajir-melintir apa ia saat ini.

Dengan jaringan bisnis besar dan luas yang dimiliki, Yogie secara personal pribadi yang low profile tak hanya dalam penampilan tapi juga kepribadian. Untuk seorang pengusaha kelas kakap, pakaian yang ia kenakan saat bermain golf saat itu tergolong sederhana alias bukanlah branded yang mahal atau mewah. Sengaja tidak menyewa caddie, ia lebih memercayakan asisten pribadi sekaligus sopirnya untuk membantunya saat di lapangan.

Roy ingat saat pertama menyapa Yogie dan balas disapanya dengan logat Tionghoa yang kental. Kesan ramah, bersahabat, dan rendah hati langsung dirasakan Roy dari si pengusaha. Pembawaannya tenang, santai, dan murah senyum seolah hidupnya tak punya masalah.

Meski masuk kepala enam, Yogie masih energik. Ia mampu bermain hampir satu jam hingga permainan selesai. Pukulannya juga lumayan akurat tak kalah dari Danu dan Roy yang lebih muda. Beberapa kali ia mencatatkan pukulan bogey di atas par. Mereka sangat menikmati permainan itu karena memang tujuannya hanya untuk senang-senang. 


Selesai bermain, mereka bersantai di sebuah cafe yang berada di area golf. Sambil bersantap, mereka berdiskusi dan mematangkan rencana yang telah disiapkan dan segera dieksekusi. Perbincangan berlangsung dengan santai dan cair sesekali diselingi canda tawa.

Bak narasumber dalam sebuah talk show, Danu mampu menjawab dan memaparkan setiap pertanyaan yang muncul dengan tuntas dan memuaskan. Tampak sekali pengalamannya yang bicara. Ia sangat mengerti kondisi dan keingintahuan mitra kerjanya serta tahu bagaimana menghadapi mereka. Ia begitu sadar inilah waktunya untuk membuat mereka yakin dan percaya padanya dan juga rencananya. Untuk itu, ia tidak akan membuang kesempatan yang ada di depan mata.

Tak hanya kemampuan bicara, lobi, dan persuasi yang dikerahkan tapi juga kemampuan dana digelontorkan dalam rangka mencapai maksud dan tujuannya tersebut. Semua dilakukannya secara totalitas seperti pertemuan hari itu. Semua biaya bermain golf, makan minum, dan lain-lain sengaja ditanggung Danu. Baginya, itu semacam jamuan kepada mitranya yang harus diperlakukan dan dihormati bak raja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun