Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kalut (#16/Selesai)

11 September 2021   10:01 Diperbarui: 11 September 2021   10:04 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(depositphotos.com)

"Oh, coba lihat siapa ini! Mungil dan ganteng sekali. Jagoan Bapak dan ... ," katanya seraya menanti jawaban dari Erika.

"Bunda," ujar Erika sambil mendekap bayi di dadanya dengan penuh kasih sayang.

"Haus dan lapar ya, De?" ungkapnya merespon si bayi yang sedang anteng menyusu ke sang ibu.

"Terima kasih, Bapak," ucap Erika sambil memegang tangan Dika.

"Gak masalah, Bun. Senang melihat persalinannya lancar dan bayinya lahir selamat dan sehat. Sekarang kita resmi jadi orangtua dari Raka," ungkap Dika.

Erika hanya tersenyum menanggapinya sembari membelai lembut punggung si bayi. Memandang Erika dan si bayi dengan penuh bahagia, Dika lalu mengabadikan momen indah itu dengan beberapa kali jepretan foto dari hp-nya.

......
Sempat cuti hamil, Erika tetap melanjutkan kuliahnya. Sejak melahirkan, kesibukannya kini bertambah. Beruntung ada Dinda, adiknya Tomi. Setelah acara pernikahan itu, Dinda memutuskan untuk ikut Dika. Setelah berdiskusi, Erika tak mempersoalkan keinginan Dinda untuk menetap sementara di rumah mereka. Ia justru senang ada keluarga yang bisa membantu mengurus bayi sekaligus rumah.

Bersama sang ibu, Dinda datang dari kampung ke rumah Dika. Sinta senang dan bersyukur melihat Dika yang sekarang hidupnya sudah mapan dan berumah tangga. Dan yang paling penting ia berharap agar Dika benar-benar normal sebagaimana kodratnya seperti doanya selama ini.

Tak menyangka menjadi seorang nenek, Sinta menimang bayi laki-laki berusia sebulan itu dengan penuh kehati-hatian dan kehangatan. Meski bukan anak biologis dari Dika, Sinta begitu sayang pada bayi itu. Dika dan Erika menamainya Raka Ekrida. Dengan nada bercanda ke ibunya, Dika berharap semoga sang anak ada sedikit kemiripan fisik dengan dirinya.

Suatu waktu, kepada sang ibu, Dika pernah mengatakan keinginannya untuk memberikan Raka adik lagi. Ia kepengin punya keturunan dari darah dagingnya sendiri. Sinta senang sekali mendengarnya dan mendoakannya. Ia merasa Dika sudah betul-betul normal kembali.

Saat pamit pengin pulang, Sinta diberi pesan oleh Dika. Kapanpun Ibu mau main, kangen, dan kepengin ketemu cucu, silahkan saja datang tak usah ragu. Kebetulan rumahnya ada tiga kamar dimana salah satunya bisa ditempati oleh tamu yang mau menginap. Sinta juga mulai rutin mendapat kiriman ke rekeningnya setiap bulan dari Dika sebagai tambahan untuk keperluannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun