Martha buru-buru menyanggah, "Tapi pernikahan hanya bisa terlaksana jika ada kedua mempelai. Dan Tomi bukanlah orangnya. Fisik dan mental Tomi tidak memungkinkan untuk itu."
Sempat hening sesaat, Martha seperti berseloroh, "Andai saja ada orang yang mau menggantikan Tomi, akan beres persoalannya. Tapi jelas itu hal yang mustahil. Terus gimana, Yah?"
Seperti menangkap suatu ide, Herdi berkata, "Nanti Ayah pikirkan lagi. Untuk sementara waktu, kita endapkan dulu saja masalah ini."
(bersambung)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!