Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi Muslim
Ahmad Fauzi Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SGD Bandung

Seorang Pemuda yang sedang mencari jati diri dan mengharap Ridha Illahi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Khidmat Santri kepada Kyai

20 Desember 2022   12:40 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:45 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Santri adalah sebutan bagi seseorang yang sedang menuntut ilmu agama di sebuah pondok pesantren secara khusus, namun secara umumnya siapapun yang sedang menuntut ilmu agama pada seorang ulama disebut sebagai santri. Dan guru besar yang mengajarkan Ilmu kepada santrinya disebut sebagai kyai. Santri dan kyai merupan dua sebutan yang tidak bisa dipisahkan, karena sejatinya apalah seorang santri tanpa kehadiran kyai dan kyai merupakan orang tua kedua bagi santrinya. Jika orang tuanya secara nasab memberikan bekal bagi kebutuhan lahiriahnya, maka peran kyai adalah memberikan bekal ilmu pengetahuan agama dan mengajarkan akhlak bagi kebutuhan batiniahnya.

Karena sosok kyai dianggap sebagai orang tua kedua bagi seorang santri ketika berada di pondok pesantren, maka patutlah bagi seorang santri untuk menghormati, menta'ati dan juga memuliakan sosok kyai sebagai guru sekaligus orang tua keduanya sebagaimana seorang anak menghormati, menta'ati dan juga memuliakan kedua orang tuanya. Sikap inilah yang biasa disebut dengan sikap khidmat santri kepada kyai, yang merupakan suatu hal yang sudah menjadi kewajiban bagi seorang santri untuk khidmat kepada gurunya, untuk memperoleh keberkahan dan keridhoan dari seorang guru yang telah mengajarkannya ilmu agama dan menuntun santrinya agar lebih dekat mengenal kepada Tuhan nya.

Sikap khidmat kepada kyai merupakan sebuah hal yang patut dilakukan oleh seorang santri sebagai muridnya. Mengingat semua jasa yang telah dikorbankan dari sang guru kepada muridnya, sebagai sebuah pengabdian atau sikap timbal balik yang diberikan kepada sang guru. Walaupun memang semua jasa yang telah diberikan kyai kepada para santrinya tidak bisa terbalaskan sampai kapanpun. Oleh karena itu, sikap khidmat harus tertanam kuat di dalam jiwa seorang santri. Karena disitulah letak keridhoan dan keberkahan atas ilmu yang telah diajarkan oleh guru kepada muridnya.

Keridhoan dan keberkahan guru atas muridnya merupakan suatu hal yang sangat penting, karena sangat berpengaruh atas keberkahan ilmu yang telah di dapat agar bisa menjadi ilmu yang bermanfaat, khususnya bagi dirinya dan umumnya bagi keluarga, bangsa dan negara. Seorang ulama dari Garut dan juga seorang pengajar di Pondok Pesantren Takhossus Al- Quran Cipari Garut yang bernama Ust. Yusuf sulaeman.SE , pernah menyampaikan suatu nasehat yang berisi tentang cara memperoleh ilmu yang bermanfaat. Dari sebuah kutipan penyampaian nasehatnya beliau mengatakan " Jika kalian ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, hal pertama yang harus kalian lakukan adalah mencintai Allah SWT. sebagai pemilik ilmu, kemudian cintailah ilmu nya terlebih dahulu yang akan dipelajari, dan yang terakhir cintailah orang yang mengajarkan ilmu kepadamu yaitu gurumu. Karena disitulah kamu akan mudah mendapatkan ilmu yang barokah dan bermanfaat " .

Sering kita jumpai di berbagai Pondok Pesantren bagaimana cara bersikap seorang santri kepada kyainya. Mulai dari hal terkecil seperti membungkukan badan ketika kyai berjalan di dahadapannya, lalu mencium tangannya sebagai bentuk penghormatan murid kepada gurunya dan tidak berani menatap mata kyai secara langsung ketika berbicara berhadapan karena dianggap tidak sopan. Itu merupakan contoh kecil cara beretika dan sikap khidmat kepada gurunya. Apa yang diperintahkan oleh gurunya langsung dikerjakan tanpa di tunda dan tidak pernah membantah, selagi apa yang diperintahkan itu bukan suatu kejelekan. Namun sangat asing kedengarannya jika seorang kyai atau ulama memerintahkan suatu kejelekan kepada santrinya, walaupun seorang kyai juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan tetapi InsyaAllah semua yang diperintahkannya adalah sebuah kebaikan dan tidak melenceng dari ajaran agama. Sampai pada puncak sikap khidmat santri kepada kyainya adalah dengan mengabdikan diri kepada agama Allah SWT. dengan mengajarkan risalah Islam kepada umat dan mengamalkan semua ilmu yang telah diajarkan oleh gurunya, serta senantiasa mendoakan kebaikan bagi gurunya.

Ulama merupakan pewaris para Nabi, sosok ulama yang rela mengabdikan dirinya untuk umat merupakan sosok yang harus kita muliakan. Kyai merupakan sebutan untuk seorang ulama yang senatiasa mengajarkan risalah agama dan senantiasa mendakwahkan agama Islam, dan santri merupakan sebutan bagi orang yang belajar ilmu kepada seorang kyai dan merupakan calon penerus kyai. Akan tetapi walaupun ketika seorang santri sudah menjadi kyai, dia harus tetap khidmat kepada kyai yang telah mengajarkannya, karena bagaimanapun kondisinya dan apapun profesinya nanti seorang santri tetaplah santri dihadapan kyainya. Dan merupakan kewajiban seorang murid untuk senantiasa menghormati dan khidmat kepada gurunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun