Mohon tunggu...
ahmad fauzan dzikri
ahmad fauzan dzikri Mohon Tunggu... -

MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM 2017

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

20 Cara Mendidik Anak Secara Islami

18 November 2017   21:42 Diperbarui: 18 November 2017   21:47 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bila pada diri anak telah tampak tanda-tanda bisa membedakan yang baik dan buruk, hendaklah perhatian orang tua lebih serius. Jiwa anak seusia itu adalah bagaikan mutiara yang bening dan siap menerima apa pun yang mewarnainya.

Jika dibiasakan dengan perihal yang baik,ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, tidak layak jika orang tua dan pendidik melalaikan tanggung jawab besar ini, memberikan pendidikan dan penanaman budipekerti yang menjadi haknya. Di antara trik dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagai berikut.

  • Hendaknya anaka dididik agar makan denga tagan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lain makan.
  • Beritahukan agar ia tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya menguyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam mulut sebelum habis yang di mulut. Perintahkan agar sebelum berhati-hati dan jangan sampai mengotori pakaian.
  • Hendaknya dilatih makan dengan bersahaja, tidak bermewah-mewahan, misalnya tidak harus memakan makanan ikan lauk, daging, dan lain-lain. Ini supaya tidak memberi kesan bahwa makan harus dengan lauk. Juga diajari makan jangan terlalu banyak, hindarkan memuji terhadap anak yang bnyak makan demi mencegah dari kebiasan buruk, yaitu memprioritaskan kepentingan perut.
  • Tanamakan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan enak-enak pada akhirnya akan sulit bagi dia melepaskannya.
  • Hendaklah ia dibiasakan mengenakan pakaian berwarna putih, bukan warna-warni dan bukan dari sutra. Beritahukan bahwa sutra hanya untuk perempuan.
  • Hindarkan ia dari bergaul dengan anak yang hidup mewah sehingga ketika dewasa ia akan berakhlak serupa.
  • Tanamkan rasa cinta membaca al-Qur'an, buku-buku, hadits-hadits, pelajaran fiqh, dan lain-lain. Biasakan pula menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah orang-orang shalih untuk mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan meneladani mereka.
  • Jauhkan dari lagu-lagu pencintaan yang hanya menuruti nafsu, karena merusak jiwanya.
  • Jika anak melakukan perbuatan yang terpuji dan mulia jangan segan atau memberi penghargaan yang membahagiakannya. Jika suatu kali ia melakuan kesalahan, hendaknya jangan disebarkan di hadapan orang lain, nasihatilah bahwa apa yang dilakukannya tidak baik. Jika ia mengulangi perbutan buruk itu hendaklah dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan letak kesalahannya, katakan kepadanya jika terus dilakukan itu, maka akan banyak orang yanag membenci dan merehekannya,. Namun, jangan terlalu sering memarahi, ini akan manjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi ketika terkena marah.
  • Seorang ayah hendaknya menjaga kewibaan dalam berkomunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau berbicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk akan mendapat marah dari ayah.
  • Hindarkan dari tempat tidur yang empuk dan mewah karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku akibat terlalu lama tidur dan kurang gerak.
  • Jangan dibiasakan ia melakukan aktivitas secara sembunyi, ia tidak sembunyi melainkan karena berkeyakinan bahwa apa yang diperbuatnya tidak baik.
  • Biasakan melakukan olahraga atau gerak badan di waktu pagi agar tidak timbul malas.
  • Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa, dan berkacak pinggang, karena itu adalah perbuatan orang yang congkak.
  • Laranglah ia membanggakan apa yang dimiliki orang tuanya, baik berupa pakaian, perabot rumah, atau makanan dihadapan teman sepermaian. Biasakan ia bersikap tawadhu', lemah-lembut dan menghormati temannya.
  • Cegahlah ia dari mengambil barang milik teman, baik dar keluarga terpandang atau tidak. Sebaliknya ajarkan ia untuk memberi pada siapapun.
  • Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tempat umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama muslim, dan banyak menguap.
  • Ajari ia untuk duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri, atau duduk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan Rasulullah SAW.
  • Cegahlah dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat,  dan lebih baik ia senantiasa bedzikir kepada Allah. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpah itu benar atau dusta agar hal tersebut tidak menjadi hal kebiasaan. Dia harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia, juga dicegah dari bergaul dengan orang-orang yang suka melakukan seperti itu.
  • Anjurkan ia untuk memiliki jiwa pemberani  dan sabar dalam kondisi sulit. Sebaiknya anak diberi mainan yang positif untuk melepaskan kepenatan setelah selesai belajar, membaca dan lain-lain. Biasakan anak-anak bersikap taat kepada orang tua, guru dan secara umum kepada orang yang lebih tua. Ajarkan memandang mereka dengan penuh hormat.

Demikian budi pekerti dan adap yang berkaitan dengan pendidikan anak sejak dini hingga masa menjelang dewasa, semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun