Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Quiet Firing dalam dunia Pendidikan

23 September 2022   00:28 Diperbarui: 23 September 2022   07:46 3725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pngtree.com/

Ini menjadi fenomena besar di dalam dunia pendidikan, kalau ini tidak ditangani dengan baik maka banyak guru yang berkualitas, karena rata-rata mereka yang dikeluarkan dengan cara quiet firing tersebut, merupakan guru-guru yang sudah punya pengalaman di atas 5 tahun bahkan ada yang belasan tahun, ada juga sudah lebih dari 20 tahun. Mereka yang tidak mempunyai tempat mengajar, ini sangat disayangkan, karena kualitas mereka terbuang percuma, hanya karena sikap egois dari manajemen sekolah atau yayasan atau instansi yang menaungi sekolah Negeri tersebut. 

Kalau ini berlanjut terus, maka bisa jadi ke depan, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta akan mengalami kekurangan guru secara besar-besaran, dikarenakan tidak ada minat bagi para pemuda untuk mengajar, menjadi guru swasta karena takut akan mengalami hal yang sama yaitu quiet firing, dikarenakan sesuatu hal yang sebetulnya merupakan hak mereka. 

Untuk itu kami berharap ada kebijakan dari pemerintah yang menaungi lembaga tersebut, agar guru-guru yang berkualitas tadi direkrut kembali, karena mereka semua merupakan guru-guru yang sudah berpengalaman, sudah mempunyai jam mengajar yang tinggi dalam dunia pendidikan dan sudah menghasilkan ribuan murid. bisa jadi diantara murid-muridnya ada yang sudah menjadi pejabat di lembaga pemerintah, Manager, kepolisian, TNI dan lain-lain. 

Demikian pembahasan quiet firing dalam dunia pendidikan, mudah-mudahan ada manfaatnya, terima kasih. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun