Mohon tunggu...
Ahmad Farhan Ibnu Hatta
Ahmad Farhan Ibnu Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Seorang penuils pemula yang mungkin belum bisa dikatakan sebagai seorang penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Instagram sebagai Media Pembentukan Citra Diri pada Remaja

28 Januari 2021   07:05 Diperbarui: 28 Januari 2021   07:35 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehadiran teknologi menciptakan dunia virtual sebagai ruang baru dalam berinteraksi. Instagram merupakan salah satu dunia virtual dalam berinteraksi memungkinkan remaja mengonstruksi citra diri. Remaja merupakan masa pencarian jati diri. Pengguna Instagram didominasi oleh Remaja. Remaja membentuk citra diri mereka melalui Instagram dengan berbagi foto. Remaja menggunakan beberapa akun dengan fungsi yang berbeda  dalam membentuk citra diri.

Terdapat dua kemungkinan yang ketika seseorang berada di dunia virtual. Kemungkinan pertama mereka mengonstruksi diri mereka sesuai dengan yang ada di kenyataan dan kemungkinan yang kedua mereka menggunakan Instagram untuk membentuk citra diri yang berbeda dari kehidupan aslinya. Dalam dunia virtual pengguna dapat menyajikan citra diri yang berbeda-beda sehingga pengguna dapat memiliki beberapa identitas. Adanya dunia virtual mendorong remaja untuk membentuk citra diri dan mencari jati diri. Mereka dapat dengan bebas membentuk citra diri di dunia virtual.

Ketika berada di dunia virtual terjadi interaksi antar pengguna. Pada proses interaksi pengguna selalu melibatkan identitas. Identitas dalam dunia virtual dapat dibentuk melalui citra diri. Citra diri dibentuk melalui proses interaksi. Interaksi yang terjadi dalam Instagram menimbulkan pendefinisian diri. Instagram menawarkan fitur kepada penggunanya untuk membentuk citra diri di dunia virtual. 

Pengguna Instagram dapat bebas berekspresi tanpa betas untuk menunjukkan citra diri dengan sebaik-baiknya karena penting bagi mereka. Citra diri menentukan penempatan peran seseorang dalam lingkungan sosial. Setiap individu memiliki kemampuan yang tidak terbatas untuk mengekspresikan diri. Ekspresi diri tersebut akan menghasilkan citra diri yang menentukan perannya.

Pada proses pembentukan citra diri melalui foto terjadi interaksi simbolik antar pengguna. Interaksi simbolik pada konten yang diunggah dalam media sosial memberikan makna yang ditafsirkan oleh penggunanya menjadi identitas pengunggah konten. Makna atau informasi yang disampaikan secara non verbal merupakan citra diri. Individu berinteraksi dengan individu lainya dalam interaksi simbolik untuk menghasilkan ide tentang diri. Pengguna Instagram berinteraksi dengan pengguna lain melalui foto untuk menghasilkan ide atau citra diri.

Pengguna melakukan pertimbangan makna sebuah foto sebelum mengunggahnya ke Instagram. Pengguna memikirkan makna apa saja yang dapat timbul apabila ia mengunggah foto. Hal tersebut menggambarkan konsep pikiran dalam teori interaksionalisme simbolik, yaitu ketika pengguna Instagram berinteraksi dengan dirinya sendiri untuk menentukan keputusan apa yang dilakukan pada akun Instagram miliknya.

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan. Beberapa kesimpulan tersebut yaitu :

  • Instagram memberikan ruang virtual kepada remaja untuk membentuk citra diri dalam menunjukkan eksistensinya.
  • Remaja menggunakan Instagram sebagai dunia virtual untuk membentuk citra diri melalui interaksi antar pengguna dalam bentuk gambar, teks, dan simbol.
  • Motivasi mereka membentuk citra diri yaitu agar mereka dapat memberikan kesan positif sehingga dapat diterima dengan baik di lingkungan pertemanan dan masyarakat.
  • Pembentukan citra diri yang dilakukan oleh remaja dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan persepsi orang lain terhadap diri mereka.
  • Remaja sangat kritis dalam proses pembentukan citra diri mereka. Mereka memikirkan apa yang dapat timbul apabila melakukan suatu hal. Setiap hal yang dilakukan oleh mereka dapat menimbulkan persepsi pada orang lain.
  • Eksistensi diri dan identitas diri merupakan hal yang penting bagi remaja. Remaja yang tidak aktif akan dianggap dirinya adalah seseorang yang menutup diri.
  • Citra diri yang ditunjukkan mereka di dunia virtual Instagram tidak pasti sama dengan eksistensinya di kehidupan asli.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun