Netizen Sehat dan Cerdas Dimulai dari Sekolah dan Keluarga

Penulis menggunakan istilah gerakan mengingat hal ini akan optimal ketika dilakukan dengan peran serta berbagai pihak yang ada di masyarakat. Mulai dari pengguna gadget, pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama dan lembaga-lembaga yang ada di masyarakat.  Namun tak menutup kemungkinan untuk dilakukan secara sektoral.  Untuk lebih memfokuskan pilihan aksi, dengan ini penulis fokuskan pada sinergi sekolah dan keluarga dalam pemanfaatan gadget.

Gerakan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

• Gadget alangkah baiknya kita ambil sisi positifnya dan kita cegah sisi negatifnya.  Gadget bisa menjadi sumber belajar bidang apapun bagi masyarakat, tak terkecuali bagi anak-anak.  Bahkan dengan luasnya informasi yang bisa disajikan oleh gadget maka akan bisa memfasilitasi kaingin tahuan anak-anak yang tak terbatas sesuai dengan minat dan bakat mereka.  Terlebih di era 4.0 ini gadget adalah media pergaulan, dengan banyaknya aplikasi media sosial yang memang menyasar usia anak dan remaja sebagai bidikan pasarnya.  Pilihan yang paling tepat menurut penulis adalah dengan mengoptimalkan penggunaan gadget untk hal-hal positif dan bukan melarangnya.
• Ciptakan iklim keterbukaan di sekolah dan keluarga terkait penggunaan gadget.  Ciptakan suasana saling percaya dan merasa aman saat menggunakan gadget.  Suasana keterbukaan ini akan tercapai dengan disusun aturan yang disepakati bersama bagaimana aturan untuk optimalisasi gadget baik di sekolah maupun di keluarga, sepakati situs dan aplikasi apa yang boleh atau bahkan harus diakses dan digunakan.  Usahakan agar tidak ada yang perlu melakukan tindakan secara sembunyi-sembunyi dalam menggunakan gadget.
• Sekolah harus memiliki situs yang memadai untuk mengakomodir berbagai program sekolah yang berbasis IT.  Situs ini bisa mencakup segala informasi tentang sekolah, sebagai media pembelajaran di luar kelas yang terpola, menjadi media penyaluran kreatifitas siswa, media komunikasi sekolah dengan pihak-pihak terkait dan lain-lain.
• Susun program optimalisasi gadget di sekolah dan keluarga.  Di sekolah perlu disusun program yang terintegrasi dalam kurikulum dalam optimalisasi gadget, jadikan gadget sebagai salah satu sumber belajar yang harus digunakan anak dalam tiap pelajaran sekolah.  Guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menjadikan gadget sebagai salah satu sumber belajar.  Penggunaan gadget bisa berupa penugasan pada siswa untuk browsing materi-materi pembelajaran, pengenalan dan penggunaan situs-situs sumber belajar, penayangan media-media baik gambar ataupun video yang mendukung pelajaran, penyaluran ekspresi dan kreatifitas anak lewat situs-situs atau media social mainstream.  Lakukan evaluasi periodik tiap pekan untuk mengendalikan program ini.
• Susun program pengembangan prestasi berbasis pemanfaatan gadget.  Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan kompetisi kreatif berbasis gadget.  Misal lomba penayangan reportase praktek pelajaran tertentu yang harus diunggah di media social.  Kompetisi penulisan karya sastra anak di media daring yang dimiliki oleh sekolah dan lain sebagainya. Untuk tahap lanjut bisa dikembangkan sampai tahap programming.
• Sinergitas pihak sekolah dan keluarga siswa dalam penggunaan gadget.  Optimalkan gadget sebagai media komunikasi sekolah-orang tua, ajak mereka untuk ikut berperan aktif mendampingi anak dan menjalankan aturan yang disepakati Bersama dengan anak. 

Demikian beberapa gagasan sederhana yang bisa penulis sampaikan sebagai bentuk upaya minimal yang bisa penulis bagikan.