Mohon tunggu...
Ahmad Fahri
Ahmad Fahri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Geliat Pertanian di Banyuwangi

23 Oktober 2017   14:48 Diperbarui: 23 Oktober 2017   17:10 1939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah wilayah paling timur Pulau Jawa. Secara geografis, Banyuwangi berada di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan sejumlah kabupaten, yakni Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Jember dan Bondowoso di barat. Luas wilayahnya tercatat terluas di Jawa Timur yang kemudian menjadikan Banyuwangi ditopang oleh sektor pertanian.

Selain wilayahnya yang luas, Banyuwangi juga memiliki rata rata tingkat pertumbuhan ekonomi yang tercatat tinggi dari rata rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dalam lima tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi menunjukkan rata rata pertumbuhan Banyuwangi sebesar 6,59 persen sedangkan Jawa Timur hanya 6,27 persen.  Data ini menyimpulkan pendapatan terbesar Kabupaten Banyuwangi jika dilihat dari PRDB Banyuwangi dalam lima tahun adalah bersumber dari sektor pertanian.

Sektor pertanian ini melengkapi sektor-sektor lainnya, seperti perdagangan, hotel dan restoran yang menjadi tumpuan kedua Kabupaten Banyuwangi untuk memperoleh pendapatan. Untuk sektor yang menambah pendapatan Kabupaten Banyuwangi lainnya merupakan sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan serta industri pengolahan. Sedangkan untuk sektor listrik, gas dan air bersih masih kecil dalam lima tahun terakhir.

Terbesar

Dari data berkala perekonomian Banyuwangi, dapat dilihat pertanian merupakan sektor terbesar penyumbang pendapatan untuk Kabupaten Banyuwangi. Sektor pertanian di Kabupaten Banyuwangi tingkat pertumbuhannya stabil sehingga potensi pertanian di Kabupaten Banyuwangi sendiri sangat tinggi. Dalam pelaksanaannya, sektor pertanian sendiri terdapat sub sektor yang mendukung dari pendapatan sektor pertanian tersebut. Sub sektornya yaitu berupa tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, perternakan dan hasil hasilnya, kehutanan, serta perikanan.

Sub sektor inilah yang menjadi pemasok pada sektor pertanian tersebut. Untuk sub sektor yang paling tinggi yaitu tanaman bahan makanan. Sub sektor ini menjadi andalan Kabupaten Banyuwangi dalam mengembankan sektor pertanian karena dari tahun ke tahun produksinya sangat tinggi. Selain itu tanaman perkebunan serta perikanan pada Kabupaten Banyuwangi ini juga dapat menjadi sub sektor andalan dari tahun ke tahun karena memiliki jumlah produksi yang tinggi walaupun masih kurang jika dibandingkan dengan tanaman bahan makanan.

Potensi pertanian ini dibaca oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai berkah yang tidak mungkin disia-siakan. Pertanian di mata Anas menjadi salah satu pendorong untuk menciptakan dan memajukan perekonomian Banyuwangi yang lebih menguat dan merakyat. Dalam arah kebijakannya, Anas menyebut sejumlah kebijakan yang mendorong pengembangan ekonomi rakyat di Banyuwangi, yaitu pengembangan sektor ekonomi rakyat yang memadukan tiga basis, yaitu pertanian, UMKM, dan pariwisata.

Dengan strategi itulah, Banyuwangi yang jauh dari pusat pertumbuhan utama Jawa Timur kini menggeliat. Sebelumnya Banyuwangi tak dihitung dalam peta kemajuan daerah. Belum lagi hambatan infrastruktur karena Banyuwangi adalah daerah terluas di Pulau Jawa, dan sisi lain APBD-nya terbatas. "ini tidak lepas dari gotong-royong banyak pihak, kita berhasil melangkah maju, tentu kita akui masih banyak kekurangan, tapi Insya Allah ini sudah on the track," papar Anas dalam satu kesempatan.

Sektor pertanian menjadi penggerak perekonomian warga, sehingga sektor ini tetap menjadi penopang selain pariwisata yang mulai menggeliat. Apalagi pertanian Banyuwangi juga menjadi potensi wisata tersendiri. Imbasnya, kondisi perekonomian Banyuwangi perlahan sudah mulai mengarah pada penguatan. Salah satu indikatornya, pendapatan per kapita warga Banyuwangi dari Rp 20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp 41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen. Angka kemiskinan pun menurun cukup pesat menjadi 8,79 persen pada 2016.

Memadukan sektor pertanian dan pariwisata menjadi penopang sektor perekonomian adalah inovasi kebijakan yang saling menguatkan dan mendukung antarsektor. Menurut Anas, keberanian melakukan inovasi adalah kunci kemajuan daerah. Jadi, kuncinya adalah keberanian dan tentu saja inovasi itu sendiri. Jadi, mari berkunjung ke Banyuwangi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun